Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 03-05-2011
  • 444 Kali

Warga Masyarakat Pulau Sapeken Minta Sediakan Mitan Bersubsidi

News Room, Selasa ( 03/05 ) Warga masyarakat Kecamatan (pulau) Sapeken meminta pemerintah daerah untuk tetap menyediakan minyak tanah bersubsidi di Kecamatan setempat. Sebab, pelaksanaan distribusi paket perdana tabung gas elpiji 3 kilogram di Kecamatan setempat belum tuntas 100 persen. Ditemui seusai pertemuannya dengan Komisi A DPRD Sumenep dan Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah, juru bicara Kepala Desa Kecamatan Sapeken, Hamsuri mengatakan, warga masyarakat Kecamatan Sapeken mengeluhkan kebijakan pencabutan pasokan suplai minyah tanah bersusidi, sebab pelaksanaan distribusi paket perdana tabung gas elpiji 3 kilogram pada warga masyarakat di Kecamatan Sapeken hanya baru terealisasi 15 persen. Dampak pencabutan suplai pasokan minyak tanah bersudsidi di kecamatan sapeken, membuat warga masyarakat harus menangung rugi, akibat selian belum menerima paket perdana tabung gas elpiji, warga masyarakat harus membeli minyak tanah non subsisi yang harganya Rp. 14 ribu per-liter. ”Terus terang harga minyak tanah Rp. 14 ribu per-liter membuat rakyat kami menangis, karena pembangian paket perdana tabung gas elpiji 3 kilogram di Kecamatan sapeken baru terealisasi 15 persen, tapi kenyataannya minyak subsidi sudah dicabut. Padahal semestinya pemerintah mencabut pasokan minyak tanah bersubsidi jika pendistribusianya sudah tuntas semuanya di kecamatan sapeken. Ini yang sangat merugikan masyarakat, ”tegasnya. Hamsuri yang juga Kepala Desa Sepanjang menyatakan, kebutuhan minyak tanah di kecamatan kepulauan tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga tapi juga sebagai kebutuhan penerang kapal nelayan saat menangkap ikan. Karena itu pihaknya berharap jika selama ini suplai minyak tanah bersubsidi belum ada di kecamatan kepulauan untuk mengambil sikap, itu dilakukan demi kepentingan masyarakat sumenep yang berada di wilayah kepulauan. Sementara itu Kepala Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep, Drs. H. Syaiful Bahri, M.Si mengungkapkan, pihaknya sebenarnya pada hari ini (Selasa) mengadakan pertemuan dengan Pertamina Surabaya, guna membahas pendistribusian paket perdana tabung gas elpiji dan suplai minyak tanah bersubsisi di Kecamatan Sapeken dan kecamatan kepulauan lainnya yang belum dilakukan konversi minyak tanah ke gas elpiji. ”Memang dijadwalkan pada hari selasa ini, kami bersama komisi A DPRD Sumenepo dan Kepala Desa se Kecamatan Sapeken bertemu dengan Pertamina Surabaya, namun karena ada kepentingan pertemuan dengan pertamina tersebut ditunda. Dan direncanakan pertemuan dengan pertamina tersebut pada hari selasa pekan depan,”ungkapnya. H. Syaiful Bahri menyatakan, pertamina mencabutan supali minyah tanah di kecamatan sapeken, akibat adanya laporan pihak perusahan pendistribusian paket perdana tabung gas elpiji yang menyatakan sudah dilakukan seratus persen pendistrubusiannya. ”Pencabutan minyak bersubsdi itu karena perusahaan distribusi yang ditunnuk pertamaina mmeberikan laporan pendistribusian paket perdana tabung gas elpiji 3 kg sudah selesai semuanya. Padahal, realitasnya dilapangan pendistribusian paket perdana tabung gas elpiji di kecamatan sapeken belum tuntas seratus pesren,”imbuhnya. ( Yasik, Esha )