News Room, Jumat ( 30/10 ) Sumenep memiliki gugusan pulau yang membentang luas. Salah satu kelebihan yang tak dimiliki 3 Kabupaten lain yang juga merupakan anak-anak Madura. Dari segi usia, Sumenep juga yang tertua. Berikut suara warga pulau memaknai Hari Hadi ke 746 Kabupaten Sumenep.
"Kalau kami hanya berharap, memiliki pemimpin yang menyayangi rakyatnya sebagaimana anaknya sendiri,"kata Arbaena 60 tahun, warga kepulauan Masalembu pada News Room.
Menurut Arbaena, usia tidaklah penting. Yang penting adalah tingkat kedewasaan. "Jadi dewasa kadang tidak hanya karena usianya tua,"kata ibu satu anak ini sambil tersenyum.
Sementata Darwis, 40 tahun, warga kampung nelayan yang juga dari Kepulauan Masalembu mengatakan, bahwa perkembangan cepat Sumenep masih belum merata di kepulauan. “Ya, di sini memang kendalanya akses transportasi. Tapi dibanding tempo dulu, tentu sudah banyak kemajuan,”akunya.
Darwis mencontohkan alat transportasi pulau yang dulu hanya berupa perahu, sekarang sudah mulai dijelajahi kapal perintis. “Cuma masih belum maksimal juga, karena normalnya dalam satu bulan jadual kapal hanya 2 sampai 4 kali saja,”katanya.
Ditambah lagi dengan akses informasi. Meski tak terisolasi, namun akses itu sangat lemah. “Masalahnya di sini kan listrik tidak 24 jam. Koneksi jaringan internet pun lambat. Koran juga tak ada. Ya, Alhamdulillah kalau media cetak masih sampai di sini lewat pos,”ujarnya tersenyum.
Memang untuk warga kepulauan masalah listrik sudah klasik. Tak hanya Masalembu, tapi juga pulau-pulau lain. Listrik di sana biasanya dikelola swasta, swadaya Desa atau PLTD. Jangkauannya juga terbatas.
Untuk Masalembu misalnya, tidak semua warga bisa menikmati layanan PLTD yang cuma hidup sekitar lebih kurang 6 jam per harinya itu. Jadi, bagi yang tak bisa dijangkau PLTD biasanya menyediakan mesin diesel pribadi. Masalahnya, BBM di kepulauan agak mahal dan kadang langka.
“Ya, begitulah kondisi di sini. Tapi saya percaya, suatu saat nanti pasti akan berubah menjadi lebih baik. Karena, terbukti yang saat ini sudah lebih baik dari tahun-tahun kemarin, apalagi di banding jaman saya masih muda dulu,”pungkas Darwis.
Peringatan hari jadi pada hakikatnya merupakan ajang refleksi diri. Melihat masa lalu tentu sah-sah saja asal bukan dalam konteks romantisme sejarah. Tentu siapapun tidak ingin jatuh pada lubang yang sama, atau tidak ingin mengulang kesalahan untuk kedua kalinya.
Melihat jauh ke depan juga penting, namun tetap dengan perhitungan matang. Karena apa yang terlihat kecil nun jauh di sana bisa jadi merupakan gunung penghalang yang tegak menjulang perkasa. Selamat Hari Jadi ke 746 Kabupaten Sumenep. ( Farhan, Esha )