Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 31-05-2011
  • 414 Kali

Yakin Program Japes Mandiri Tak Tumpang Tindih

News Room, Selasa ( 31/05 ) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep optimis program jaringan pengaman ekonomi sosial (Japes) mandiri dan percepatan pembangunan wilayah terisolir kepulauan tidak tumpang tindih dengan program yang lain. Kepala Bappeda Sumenep Herman Purnomo, mengatakan, pihaknya sebelum menentukan desa penerima program Japes dan percepatan pembangunan wilayah terisolir kepulauan sudah mensinkronkan dengan program lainnya baik APBD Propinsi maupun APBN di satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Itu dilakukan agar program Japes dan percepatan pembangunan wilayah terisolir kepuluan melalui anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kabupaten Sumenep tidak ada tumpang tindih kegiatan dan desa sasaran penerima program tersebut. ”Kami sebagai pengelolah program Japes dan percepatan pebangunan wilayah terisolir wilayah kepulauan sudah mensinkronkan program lain untuk menghindari tumpang tindih kegiatan terutama dengan program Japes melalui dana APBD profensi maupun dana melalui APBN. Sehingga desa yang menerima program Japes dari APBD Kabupaten Sumenep dipastikan tidak mendapat program Japes dari APBD Propinsi jawa timur, begitu juga yang menerima program APBD Kabupaten dan Profensi tidak menerima program yang sumber dananya dari APBN, termasuk dengan program SKPD yang lainnya,” katanya. Herman Poernomo menyatakan, program japes dan dan percepatan pembangunan wilayah terisolir kepulauan di APBD 2011 Kab Sumenep sebanyak 33 desa yang tersebar 13 kecamatan. Pada tahun ini, APBD Kabupaten Sumenep mengalokasikan dana untuk program tersebut total anggaran dananya sebesar 1 miliar 650 juta. ”Masing-masing desa penerima mendapatkan bantuan hibah program tersebut sebesar 50 juta rupiah, dan bentuk kegiatannya bergantung dari usulan masyarakat seperti pembuatan jalan makadam, saluran irigasi dan penyedian air bersih,” imbuhnya. ( Yasik, Fery )