Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 27-07-2019
  • 379 Kali

Batik On The Sea, Jaga Eksistensi Batik Dan Tingkatkan Industri

Media Center, Sabtu ( 27/07 ) Batik On The Sea digelar dalam upaya mempertahankan eksistensi dan meningkatkan industri batik untuk perekonomian masyarakat.

“Ini bagian perhatian pemerintah daerah supaya batik tidak tergerus perkembangan zaman, namun menjadi pakaian sehari-hari, sehingga konsep peragaan busana memakai pakaian batik itu sengaja mengkolaborasikan kultur dan tradisi masyarakat Sumenep,” kata Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si di sela-sela pembukaan Batik On The Sea tahun 2019 di objek wisata Pantai Slopeng, Sabtu (27/07/2019) 

Bupati menyatakan, pihaknya selain mengadakan lomba untuk melestarikan batik, juga memberlakukan pemakaian seragam batik kepada siswa sekolah dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep.

“Pada hari-hari tertentu siswa berpakaian seragam sekolah batik Labang Mesem, sementara ASN setiap hari Selasa berpakaian batik Ganalan Billa Banten juga pada kegiatan lain berpakaian batik,” imbuhnya.

Ia berharap, momentum itu mampu memperkuat identitas daerah dan mengangkat citra batik khas Kabupaten Sumenep, supaya semakin populer di nusantara bahkan dunia internasional.

“Saya mengajak seluruh pihak ikut serta melestarikan dan mengembangkan batik Sumenep, salah satunya dengan cara memakai serta membeli produk batik Kabupaten Sumenep,” tutur suami Nurfitriana ini.

Menyemarakkan Batik On The Sea yang merupakan agenda kalender wisata Sumenep 2019, juga digelar kompetisi fotografi dan parade layang-layang.

Bupati menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Sumenep guna mengembangkan batik sebagai industri masyarakat, memberikan bantuan modal usaha melalui BUMN dan BUMD serta pelatihan kepada para pembatik.

Perlu diketahui hingga saat ini, di Kabupaten Sumenep ada 46 industri batik, baik berbentuk kerajinan rumah tangga, Koperasi maupun UKM lainnya yang perlu terus ditingkatkan kuantitas maupun kualitas produksinya.

“Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Koperasi agar meningkatkan promosi kerajinan batiknya untuk melihat peluang meluaskan penjualannya, meskipun pemasaran batik hasil karya masyarakat Sumenep sudah banyak di luar daerah,” pungkasnya. ( Yasik, Fer )