Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 27-05-2008
  • 481 Kali

Kemungkinan Harga Satuan Bahan Proyek Akan Dinaikkan

News Room, Selasa ( 27/05 ) Adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan membawa dampak kenaikan pada bahan-bahan material, rupanya juga menjadi perhatian Dinas Pekerjaan Umum, seperti Dinas PU. Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sumenep untuk melakukan berbagai kajian terhadap harga bahan material yang sudah ditetapkan sebelum kenaikan harga BBM yang baru diterapkan saat ini. Menurut Kepala Dinas PU. Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sumenep, Ir. H. Soedarto, MM, pihaknya masih akan melakukan kajian terhadap pelaksanaan proyek tahun 2008 ini. Dimungkinkan akan ada dua alternatif yang akan diambil oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas PU yang ada. Yang pertama tetap dilaksanakan dengan harga lama, sedangkan alternatif kedua dapat menaikkan sekitar 10 persen saja dari harga yang ditetapkan sebelumnya. Sebab dari pengalaman sebelumnya ketika BBM naik, harga material naiknya tidak terlalu tinggi, tapi persentasenya separuh kenaikan BBM. Namun itu masih perlu dilakukan rapat bersama Dinas teknis dengan Bupati Sumenep, terkait pengambilan kebijakan tersebut, apabila memang diperlukan perubahan. Hal itu menurut H. Soedarto, kemungkinan akan memakan waktu yang cukup lama, sekitar sebulan setengah. Dan akan menghambat pelaksanaan proyek yang diperkirakan bulan Juni ini sudah mulai dilaksanakan penawarannya kepada para rekanan. Disamping itu, sebenarnya menurut H. Soedarto, dari harga satuan yang ditetapkan Pemerintah daerah itu sudah ada spalling dan bersifat fleksible. Misalnya dengan harga patok semen sebesar Rp. 45.000,00, ternyata ada semen dengan merek tertentu yang harganya sebesar Rp. 43.000,00, sehingga mereka bisa mendapatkan hasil disana. Hanya saja yang paling penting tegas H. Soedarto, bagi pihak rekanan hendaknya tidak melakukan penawaran yang terlalu tinggi, yang akan mengakibatkan kerugian pada pelaksanaan proyeknya. Sebab selama ini memang diakui masih banyak rekanan yang berani mengambil resiko dengan melakukan penawaran yang sangat berani, sehingga para rekanan dalam pelaksanaannya tidak maksimal dan kadang mengaku rugi. Sebab kenyataannya nilai satuan harganya memang sudah dipatok standart, jadi tidak bisa dikecilkan terlalu banyak. ( Ren, Esha )