Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 03-11-2011
  • 416 Kali

300 Aliansi Mahasiswa Dan Pemuda Guluk-Guluk Tolak Pemekaran Desa

News Room, Kamis ( 03/11 ) Sebanyak 300 aliansi mahasiswa dan pemuda Guluk-guluk (AMPEL), Kamis (03/11) pagi, berunjuk rasa di depan Kantor Kecamatan setempat. Ratusan massa tersebut, menolak adanya pemekaran di Desa Guluk-guluk. Korlap aksi, Nurul Fitroh menjelaskan, pihaknya menolak pemekaran Desa Guluk-guluk, karena tindakan itu dianggap bisa memecah ikatan emosional warga Desa setempat. "Kami menilai pemekaran Desa Guluk-guluk ini, hanya kepentingan politik, dan akan menambah beban terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah (APBD) Sumenep,"kata Nurul, sambil berorasi di Kecamatan Guluk-guluk, Sumenep, Kamis (03/11). Dalam aksi itu, ratusan AMPEL menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, terlebih pihak Kecamatan Guluk-guluk sebagai fasilitator, menghentikan semua upaya pemekaran Desa Guluk-guluk. "Dan, segera bubarkan Tim Pemekaran Desa Guluk-guluk serta mencabut SK-nya. Kalau dalam kurun waktu 15 hari dari aksi ini tidak ada respon baik, kami akan menghimpun massa lebih besar, guna melawan pemekaran Desa Guluk-guluk yang rasa cenderung "dipaksakan" dan in-akuntable, serta tidak lagi realistis,"terangnya. Sementara Camat Guluk-kuluk, Ishak Iskandar, menemui secara langsung ratusan AMPEL. "Kami akan menyampaikan tuntutan AMPEL pada Pemkab Sumenep. Karena, kami tidak punya kewenangan untuk menjawabnya,"ujarnya. Namun, kata Ishak, jika melihat data yang ada, Desa Guluk-guluk tersebut layak dimekarkan. "Jumlah warga di Desa Guluk-guluk mencapai 15.000 lebih jiwa. Ini sudah patut dimekarkan, tentunya harus sesuai dengan Permendagri Nomor 28 tahun 2006, tentang konsep Desa,"ungkapnya. Ishak mengemukakan, upaya pemekaran Desa Guluk-guluk itu, sebenarnya berdasarkan pengajuan dari warga dan tokoh masyarakat setempat, yang dilayangkan pada tahun 2008. "Namun, karena terkendala beberapa hal, seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), akhirnya sampai sekarang belum terlaksana,"pungkasnya. ( Nita, Esha )