Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 28-03-2021
  • 2620 Kali

Bangun Karakter Anak, Ajak Orang Tua Budayakan Magrib Mengaji

Media Center, Minggu ( 28/03 ) Pemerintah Kabupaten Sumenep mengharapkan orang tua mengarahkan anak-anaknya ke masjid atau mushalla saat Maghrib untuk bersama-sama mengaji sekaligus shalat berjamaah.

“Saya ingin melihat anak-anak berbondong-bondong ke masjid atau mushalla setiap kali menjelang Maghrib untuk mengaji, seperti kebiasaan anak-anak zaman dulu,” kata Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, SH, MH saat shalat Maghrib berjamaah sekaligus doa bersama di salah satu langgar (mushalla) di Kecamatan Lenteng, Minggu (28/03/2021).

Pemerintah daerah menghendaki budaya mengaji ba’da Maghrib kembali hidup di tengah-tengah masyarakat, sebagai salah satu upaya mendukung pendidikan karakter anak, sehingga membutuhkan dukungan seluruh masyarakat.

“Yang jelas, program Maghrib Mengaji membutuhkan peran serta masyarakat terutama orang tua, untuk mendorong anak-anaknya saat Maghrib datang ke masjid atau mushalla untuk mengaji dan shalat berjamaah,” imbuh mantan Wakil Bupati Sumenep ini.

Orang tua untuk mendukung Maghrib Mengaji dengan melarang anak-anaknya jika ingin keluar rumah menjelang shalat Magrib, tetapi hanya mengizinkan apabila pergi ke masjid atau mushalla untuk mengaji dan shalat Maghrib berjamaah.

“Kepada bapak-bapak atau ibu-ibu tidak megizinkan anaknya keluar rumah ke rumah teman atau ada kepentingan lainnya, kecuali membolehkan anak-anaknya pergi ke masjid atau mushalla terdekat untuk mengaji," terang Bupati.

Selain itu menurut orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten Sumenep ini, orang tua jangan membiarkan anak-anaknya ketika menjelang Maghrib menonton TV atau mempergunakan telepon genggam atau HP supaya tidak lupa untuk shalat dan mengaji. 

Kegiatan Maghrib mengaji tidak lain demi kebaikan generasi kita ke depan, karena di era perkembangan teknologi saat ini tantangan semakin berat, sehingga  harus menyiapkannya dengan aqidah, syariah dan akhlak, sekaligus mempunyai bekal ilmu, sains dan keterampilan berbasis teknologi.

“Tentu saja, kita mempunyai anak cerdas, sabar, shalih, profesional, inovatif yang berkarakter, berintegritas dan istiqamah,” imbuhnya.

Bupati mengungkapkan, para kepala desa dengan perangkatnya ikut menyosialisasikan kegiatan Maghrib Mengaji di masing-masing desanya untuk mencetak anak-anak memiliki bekal ilmu keagamaan.

“Jangan sampai anak-anak sebagai generasi bangsa menjauh dari agama akibat semakin menggandrungi dunia maya. Jadi, kita bersama-sama untuk menghidupkan kembali budaya Maghrib Mengaji di setiap desa,” pungkasnya.

Bupati bertepatan dengan malam Nisfu Sya'ban, selain melaksanakan shalat Maghrib berjamaah sekaligus doa bersama di salah satu langgar (mushalla) juga memberikan bantuan sound portable sebagai sarana pendukung kegiatan. ( Yasik, Fer )