News Room, Kamis ( 17/12 ) Bantuan bed atau tempat tidur pasien melalui program Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2015, dapat mengatasi lonjakan pasien di masing-masing Puskesmas di Kabupaten Sumenep. Seperti di Puskesmas Saronggi.
Saat ini, Puskesmas setempat tidak lagi kewalahan mengatasi pasien yang dirawat inap. Kepala UPT Puskesmas Saronggi, dr. Nurul Latifah mengungkapkan, besaran bantuan pada program DBHCHT senilai Rp. 138 juta lebih.
"Bantuan tersebut berupa bed, tabung oksigen, dan alat-alat kesehatan,"kata Nurul, ketika menyambut Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) penggunaan DBHCHT Sumenep, Kamis (17/12).
Ia mengakui, dengan bantuan bed itu, pasien tidak ada yang keleleran. "Sebelumnya, kami sempat maksimal dalam melayani pasien. Pernah satu hari, kami merawat 35 pasien rawat inap. Karena bed yang tidak mencukupi, akhirnya mereka menempati lantai. Tapi sekarang, tidak lagi. Bed yang ada sudah banyak,"tuturnya.
Ungkapan serupa juga dilontarkan Fathor Rahman, Ketua IKM Mega Remmeng, Desa Palongan, Kecamatan Bluto, yang bergerak dibagian pengrajin keris. "Kami sangat bersyukur adanya bantuan ini, apalagi produksi keris kami cukup banyak hingga ribuan tiap bulannya," ungkapnya.
Tim monitoring dan evaluasi DBHCHT pada Kamis (17/12), terdiri dari 8 Satker penyalur, yakni Badan Lingkungan Hidup (BLH), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Kesehatan, RSUD, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Dinas Peternakan dan Dinas Koperasi, juga melakukan kunjungan ke Kelompok Tani Sumber Rejeki, di Kecamatan Saronggi, untuk bantuan Demplot Komposter.
Kemudian Embung air, di Kelompok Tani Sumber Tampal, Desa Palongan, ke KWT Anggrek Jaya, dan Kelompok Rajin Usaha, Desa Lobuk, bantuan sapi ternak dan mesin pecah batu, semuanya di Kecamatan Bluto. Dan juga dilanjutkan ke Kecamatan Pragaan, yakni Kelompok Mamik mebel, di Desa Karduluk, bantuan peralatan pengecatan, serta Ke Pokmas Sekar Jaya, Desa Pragaan Daya, untuk bantuan peralatan profile Gypsum.
Sementara Kabag Perekonomian Setdakab Sumenep, Hanafi, SIP berharap masyarakat menghindari pembelian rokok tanpa pita cukai, karena hal itu merugikan negara. "Stop membeli rokok illegal tanpa pita cukai. Sebab merugikan negara,"tegasnya. ( Nita, Esha )