Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 21-01-2010
  • 489 Kali

Barang Dagangan Dirampas, Pedagang Datangi DPRD

News Room, Kamis ( 21/01 ) Sebanyak 75 pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Pasar Anom Kabupaten Sumenep, mendatangi gedung DPRD setempat. Massa yang mayoritas ibu-ibu itu memprotes kebijakan pasar yang selalu mengusir dari depan area pasar. Pengusiran tersebut dilakukan dengan cara merampas barang jualannya tanpa ada alasan. Bahkan, barang-barang jualan seperti kelapa, mentimun, jeruk dan sayur-sayuran lainnya dirampas dan tidak dikembalikan. Para PKL dari berbagai Desa tersebut mengalami kerugian ratusan ribu rupiah. Salah seorang PKL Pasar Anom Sumenep, Surinah (40), warga Desa Mandala, Kecamatan Rubaru mengatakan, perampasan barang-barang PKL dilakukan siang dan malam hari. “Barang jualan saya yang semuanya buah-buahan diambil malam hari. Padahal, setiap hari saya selalu bayar retribusi kepada petugas pasar sebanyak seribu rupiah,”terang Surinah, pada wartawan di depan kantor DPRD Sumenep, Kamis (21/01). Setelah berorasi sekitar 30 menit, akhirnya 10 perwakilan PKL pasar anom Sumenep, diperkenankan masuk ke gedung dewan, dengan ditemui Komisi B DPRD setempat. Usai melakukan tatap muka, Ketua Komisi B DPRD Sumenep, Bambang Prayogi, mengatakan, pemecahan awal pihaknya akan berusaha melakukan koordinasi dengan petugas pasar, supaya mengembalikan barang-barang milik PKL yang sudah diambil. “Kami tidak akan melihat masalah yang ada, tapi akan mengevaluasi lagi dengan melakukan sidak pada hari ini juga. Kemudian, kami akan secepatnya memanggil pihak terkait guna membicarakan penyediaan tempat yang enak bagi para PKL tersebut,”ujarnya. Bambang menjelaskan, pihaknya tidak bisa memastikan kapan pihak terkait akan dipanggil untuk membicarakan persoalan tersebut. Yang penting, dalam waktu dekat ini, Komisi B akan melakukan tatap muka, untuk membicarakan persoalan itu. ( Nita, Esha )