Media Center, Sabtu ( 27/05 ) Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si membuka Bazar dan Takjil Ramadhan di sepanjang Jalan KH. Agussalim, Giling, Kecamatan Kota Sumenep, Sabtu sore (27/07).
Bupati bersama keluarga, Ny. Nurfitriana Busyro sebelum membuka Bazar dan Takjil Ramadhan 1438 Hijriyah, meninjau stand yang menyajikan berbagai macam makanan, jajananan dan minuman.
Bupati mengatakan, pelaksanaan Bazar dan Takjil Ramadhan sebagai ruang untuk memasarkan produk lokal hasil kerajinan masyarakat selama bulan ramadhan. Karena itu, pihaknya berharap masyaarakat memanfaatkan kegiatan rutin setiap tahun selama bulan ramadhan untuk menjual produknya, sehingga Bazar dan Takjil Ramadhan bisa menunjang perekonomian keluarganya.
”Ini merupakan momen yang manfaatnya besar sekali, bagi pedagang yang berjualan di Bazar dan Takjil Ramadhan unuk menambah penghasilan ekonominya. Dengan kegiatan ini diharapkan pula masyarakat mengetahui, bahwa Sumenep memiliki beraneka ragam masakan khas masyarakat Sumenep,”kata Bupati.
Pelaksanaan Bazar dan Takjil Ramadhan tahun ini, atas kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Sumenep dengan media cetak Radar Madura (Jawa Pos) Biro Sumenep, dengan peserta sebanyak 76 stand.
Bupati menyatakan, melalui Bazar dan Takjil Ramadhan juga untuk menggali potesni lokal di Desa-desa sebagai salah satu kekayaan makanan dan minuman masyarakat Sumenep, sehingga makanan dan minuman ciri khas itu bisa menjadi warna tersediri, bahkan bisa tampil pada kegiatan lainnya.
“Dari sisi keunikan beraneka ragam makanan dan minumanan yang saya liat di stand, dan ini perlu dilakukan upaya yang lebih maksimal. Karena selama ini makanan dan minuman lokal kalah bersaing dengan makanan dan minuman isntsan, padahaal makanan dan minuman tradisional untuk kesehatan, lebih baik dari pada makanan dan minuman instan,”tegasnya.
Menyinggung lokasi Bazar dan Takjil Ramadhan di sepanjang Jalan KH. Agussalim ini, Bupati mengungkapkan, untuk mendukung Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) yang berjualan di areal Lapangan Giling sejak pindah beberapa waktu lalu, sehingga dengan adanya Bazar dan Takjil Ramadhan ini bisa saling menghidupkan antara pedagang di Bazar dan PKL.
“Ini dalam rangka mengdukung PKL yang berjualan di areal Lapangan Giling, sehingga saling menguntungkan, bahkan kami memerenacakan tahun tahun selanjutnya di Desa Bangkal berubah dari tahun sebelumnya dengan menjadi Desa pusat perekonomian masyarakat,”pungkasnya. ( Yasik, Esha )