Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 30-01-2025
  • 159 Kali

Bupati: Monumen Keris Penanda Kabupaten Sumenep Sebagai Produk Budaya

Media Center, Kamis ( 30/01 ) Pembangunan monumen keris ini sebagai penanda untuk semakin mengekalkan identitas Kabupaten Sumenep sebagai Kota Keris, dengan nilai-nilai sejarah serta nilai budaya yang kuat.  

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan, pihaknya membangun monumen keris tujuan utamanya adalah meyakinkan kepada dunia tentang keris sebagai produk budaya yang berpusat di Kabupaten Sumenep.

Sehingga monumen ini mempunyai keterkaitan dengan situasi dan kondisi daerah sebagai satu-satunya Kabupaten dengan empu keris terbanyak versi UNESCO, yang menjadi landasan utama gagasan besar berdirinya monumen keris.   

“Kami ingin dengan monumen keris ini bisa menjadi daya tarik bagi dunia untuk mengenal keris lebih dalam dan mencintai keris lebih kuat lagi sebagai pusaka serta karya seni,” kata Bupati di sela-sela Peresmian Monumen Keris, di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan, Kamis (30/01/2025).

Pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membangun kesadaran kolektif bahwa benda warisan masa lalu, khususnya keris memiliki nilai sejarah luar biasa, karena itulah sebagai generasi penerus harus melestarikannya.

“Sebagai generasi muda harus tahu tentang warisan budayanya, jangan sampai tergeser dengan budaya modern yang berkembang saat ini,” terangnya.

Monumen keris di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan ukurannya, yakni panjang keris mencapai 9 meter dengan berat mencapai 5 ton dan fondasi 8 meter, sehingga total keseluruhan menjadi 17 meter.

“Untuk keris panjang bilahnya mencapai  7 meter, pegangan keris 2 meter, tinggi segi 8.8 meter dan bunga kelopak sebanyak 45 buah,” ungkap Bupati Achamad Fauzi.

Sementara, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon meresmikan Monumen Keris Arya Wiraraja ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemukulan gong yang didampingi Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo.

Bupati menyatakan, nama monumen ini adalah Keris Arya Wiraraja merupakan salah satu wujud, untuk memberikan penghormatan kepada leluhur sekaligus raja pertama Kabupaten Sumenep.

“Pembangunan Monumen Keris Arya Wiraraja dilakukan dengan konsep pentahelix, jadi kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam mengabadikan salah satu Warisan Budaya Tak Benda Kabupaten Sumenep,” pungkasnya. ( Yasik, Fer )