News Room, Senin ( 25/07 ) Pemerintah Kabupaten Sumenep menuntaskan penyaluran bantuan sosial kemasyarakatan dan keagamaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2011. Penyerahan bantuan tersebut dilakukan Bupati Sumenep, Drs. KH. A. Busyro Karim, M.Si secara simbolis pada perwakilan penerima di gedung KORPRI, Senin (25/07). Bupati mengatakan, pihaknya meminta penerima bantuan tersebut, mempergunakan dana bantuan itu sebaik-baiknya, bahkan hendaknya penerima bantuan harus membuat administrasi tentang laporan pertanggung jawaban penggunaan dananya. Sebab, bagaimanapun juga, bantuan bagi masyarakat dan organisasi yang berasal dari APBD, harus tertib administrasi sebagai bentuk pertanggung jawaban penggunaan uang rakyat tersebut. ”Meskipun saya percaya, penerima bantuan mempergunakan dana bantuan dengan sebaik-baiknya, tapi karena uang APBD, harus dipertangung jawabkan. Kami minta penerima bantuan membuat laporan pertanggung jawaban, sehingga ketika ada pemeriksaan program bantuan yang bersal dari APBD, tidak ada masalah,”tegasnya. Bupati menyatakan, organisasi masyarakat dan elemen masyarakat untuk ikut membangun Kabupaten Sumenep kearah yang lebih baik, sekaligus ikut memantau pelaksanaan setiap program pembangunan dimasing-masing daerahnya. Itu dilakukan, mengingat untuk pengawasan dan pemantuan program pembangunan, tidak mungkin dilaksanakan oleh pemerintah semata, namun juga perlu peran serta masyarakat, sehingga pelaksanaannya benar-benar tepat guna, dan tepat sasaran. “Tolong, elemen masyarakat juga mengawasi dan memantau program pembangunan. Jika ada bantuan yang turun ke lembaga di tingkat Desa, kami minta tokoh dan masyarakat mengarahkan bantuan itu pada lembaga yang benar-benar aktif dan baik, sehingga programnya berjalan sesuai dengan harapan kita sumua,”ungkapnya. Ditempat yang sama, Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid, SE, M.Si mengungkapkan, penyaluran bantuan sosial kemasyarakatan dan keagamaan itu dilakukan 3 tahap, yakni tahap pertama penyaluran bantuan dilakukan bersamaan dengan kegiatan puncak 99 hari kerja, dan kunjungan kerja Bupati, yakni untuk masjid sebanyak 8 lembaga, mushalla sebanyak 6 lembaga, dan guru ngaji sebanyak 14 orang. ”Penyerahan yang dilakukan di Gedung KOPRI itu untuk masjid sebanyak 20 lembaga, musholla 34 lembaga, pondok pesantren 18 lembaga, guru ngaji sebanyak 253 orang, gereja 2 lembaga, dan klenteng 1 lembaga. Sedangkan tahap 3 khusus wilayah kepulauan diserahkan pada masing-masing Camatnya”,jelasnya. Total bantuan sosial dan keagamaan tahun anggaran 2011, yakni untuk masjid sebanyak 28 lembaga, musholla 40 lembaga, pondok pesantren 18 lembaga, guru ngaji 267 orang, gereja 2 lembaga dan klenteng 1 lembaga, serta sejumlah organisasi keagamaan. Besaran bantuan masjid sebesar Rp. 4 juta, musholla Rp. 2.500.000,00, pondok pesantren sebesar Rp. 10 juta, guru ngaji sebesar Rp. 500.000,00, gereja dan klenteng masing- masing sebesar Rp. 2.500.000,00. ( Yasik, Esha )