Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 31-10-2020
  • 987 Kali

Bupati Sumenep Serukan Masyarakat Lestarikan Bahasa Madura

Media Center, Sabtu ( 31/10 ) Pelaksanaan Upacara Hari Jadi ke-751 Kabupaten Sumenep tahun 2020 yang diadakan Pemerintah Daerah bernuansa budaya lokal, buktinya pada upacara itu selain menggunakan Bahasa Madura, inspektur, komandan dan peserta upacara berpakaian baju adat bangsawan Keraton Sumenep.

“Upacara hari jadi Kabupaten Sumenep benuansa budaya lokal, terutama Bahasa Madura untuk mengingatkan bahwa masyarakat mempunyai Bahasa Madura yang perlu dilestarikan agar tidak punah tergerus era apapun,” kata Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si, seusai menjadi Inspektur Upacara Hari Jadi ke-751 Kabupaten Sumenep di Kantor Bupati, Sabtu (31/10/2020).

Mempertahankan Bahasa Madura adalah tanggung jawab seluruh elemen di Kabupaten Sumenep dengan mewariskannya kepada anak-anak atau generasi muda, sehingga anak-anak tidak hanya mempelajari Bahasa Madura di sekolah semata.

“Melestarikan Bahasa Madura tidak hanya pemerintah melalui lembaga pendidikan dengan muatan lokal Bahasa Madura, tetapi merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat,” imbuh Bupati.

Bupati berharap, dalam keluarga hendaknya menggunakan Bahasa Madura sebagai media utama berkomunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, karena peran keluarga sangat penting mempertahankan Bahasa Madura dengan menggali dan mengembangkan pada proses interaksi sosial.

“Kalau komunikasi sehari-hari dalam keluarga menggunakan Bahasa Indonesia tentu saja perlu introspeksi bersama supaya para orang tua mengutamakan Bahasa Madura sebagai komunikasi dengan keluarganya,” jelasnya.

Pihaknya optimis apabila orang tua sering berkomunikasi menggunakan Bahasa Madura tentu membangun kecintaan anak-anaknya sebagai ahli waris sekaligus pewaris bahasa daerah.

Karena itulah, diharapkan para orang tua harus mengajarkan Bahasa Madura kepada anak-anaknya supaya anak-anak tahu dan mengerti Bahasa Madura, sehingga tidak teralienasi bahasa gaul anak muda saat ini.

“Upaya untuk melestarikan bahasa daerah tidak boleh meninggalkan generasi muda, karena jika tidak bisa berdampak terhadap kepunahan Bahasa Madura. Jadi semakin banyak generasi muda mencintai Bahasa Madura bisa menyelamatkan bahasa daerah sampai pada generasi penerus selanjutnya,” pungkas Bupati yang juga mantan Ketua DPRD Kabupaten Sumenep dua periode ini. ( Yasik, Fer )