Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 22-06-2016
  • 438 Kali

Bupati Sumenep Silaturrahmi Dan Beri Bantuan Kaum Dhuafa

News Room, Kamis ( 23/06 ) Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si mengakui begitu dahsyatnya do’anya para kaum duafa, fakir miskin, dan anak yatim, sehingga bangsa ini tetap maju di bawah lingdungan Allah SWT. Sebab, salah satu pilar kemajuan bangsa juga datang dari orang-orang fakir miskin.

“Karena itu, pemerintah juga harus berbuat baik kepada salah satu pilar banga ini, seperti kaum dhuafa, fakir miskin, dan anak yatim, agar Sumenep ke depan bisa terus maju,”ungkap Bupati Sumenep saat memberikan sambutan pada acara Silaturrahmi dan Buka Bersama kaum duafa, fakir miskin, anak yatim, tokoh agama, dan tokoh masyarakat  di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Rabu sore (22/06).

Ditegaskan Bupati, jika pemerintah juga harus melaksanakan keadilan dimana-mana. Sebab, tidak hanya ilmu ulama dalam majukan bangsa dan negara ini, tetapi jangan lupa ada kaum dhuafa, fakir miksin, dan anak yatim yang bisa bisa merubah Sumenep menjadi lebih baik.

Ditambahkan Bupati jika, salah satu keistimewaan yang disebutkan Rasullullah sebagai calon penghuni Surga, yakni bukan hanya karena orang tersebut tekun beribadah. Namun, yang sangat penting adalah kebersihan hati, seorang yang hatinya bersih dari sifat hasut, ujub, takabbur dan semacamnya.

Sementara Asisten Ekonomi Pembangunan Sekdakab Sumenep, Ir Heri Kuncoro Pribadi, menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menjalin tali silaturahim bersama antar Umaro, Ulama, dan masyarakat, serta untuk menjalin nilai persaudaraan dan persatuan ummat Islam, khususnya di Sumenep.

“Kegiatan ini juga untuk mengembangkan nilai-nilai sosial dengan berbagai kepada sesama dalam refleksi nilai puasa, agar diberi petunjuk dan ridho-Nya,”ungkapnya.

Dijelaskan, dalam kesempatan tersebut Bupati juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada fakir miskin, kaum dhuafa, anak yatim, para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Sumenep. Yakni untuk penerima kaum dhuafa dan fakir miskin sebanyak 300 orang, untuk tokoh agama dan tokoh masyarakat sebanyak 250 orang.  ( Ren, Esha )