Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 22-11-2022
  • 632 Kali

Camat Pragaan Ingatkan Dampak Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Rumah Tangga

Media Center, Selasa ( 22/11 ) Camat Pragaan Heru Cahyono, S.STP secara langsung mengingatkan warganya tentang dampak kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga melalui Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Istri dan Anak. 

Digelarnya sosialisasi tersebut, pihak Kecamatan Pragaan menggandeng Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sumenep, bertempat di Pendopo Balai Desa Pragaan Laok, Kecamatan Pragaan.

Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar seluruh elemen masyarakat bergerak bersama dan memahami indikasi awal kekerasan terhadap perempuan termasuk anak dalam berumah tangga.

"Ini merupakan upaya agar warga memahami bentuk kekerasan pada perempuan dan anak, sehingga dapat dicegah dan tidak meluas kepada keluarga lainnya,” kata Camat Pragaan dalam sambutannya, Selasa (22/11/2022).

“Permasalahan dalam lingkungan keluarga akan mempengaruhi psikologis anak. Karena itu, stop kekerasan pada perempuan dan anak,” tegasnya.

Melalui Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan, diharapkan para perempuan bisa mengetahui apa yang harus diperbuat ketika mengalami kekerasan dalam rumah tangganya. 

“Semua permasalahan bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Tidak langsung ke jalur hukum, sehingga bisa tercipta keluarga yang harmonis,” ungkapnya.

Mantan Camat Masalembu ini menambahkan bahwa, kekerasan pada perempuan dan anak memiliki dampak psikologis yang buruk seperti trauma, reaksi fisik, keinginan bunuh diri, dan berbagai reaksi negatif lainnya. 

“Tak hanya itu, jika kekerasan terlanjur memengaruhi jiwa anggota keluarga, maka butuh waktu yang lama untuk memulihkan diri dari korban kekerasan,” imbuhnya di sela-sela sosialisasi berlangsung.

Heru menjelaskan, kekerasan terhadap perempuan baik secara verbal, seksual, maupun fisik penyembuhannya tak semudah menyembuhkan luka akibat cedera.

“Butuh waktu yang lama untuk pemulihan. Karenanya, lakukan musyawarah, jangan memilih jalan kekerasan dalam menyelesaikan masalah,” pungkasnya. ( KIM-KMAP/Ismi,Fer )