Media Center, Kamis ( 17/08 ) Sebagai upaya mencegah terjadinya tindak kekerasan terhadap anak, Desa Paberasan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep membentuk Seksi Perlindungan Anak Tingkat Rukun Tetangga (Sparta), Kamis (17/08/2023) malam.
Peluncuran Sparta di Desa Paberasan tepatnya di RT.11 RW.05 Dusun Pandian, dihadiri langsung Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Prof. Dr. Seto Mulyadi, yang akrab disapa Kak Seto, tokoh nasional yang dikenal dengan sebutan sahabat anak.
Dalam paparannya Kak Seto, mengakui, saat ini masih marak dan cukup tinggi perilaku kekerasan pada anak yang terjadi di Indonesia.
Karenanya, semua pihak bertanggung jawab untuk melindungi anak. Karena, melindungi anak bukan hanya tugas negara dan orang tua, tetapi masyarakat juga memiliki kewajiban melaksanakan perlindungan kepada anak.
"Sebagimana amanat Undang-Undang Perlindungan Anak sudah ada pasal yang menyatakan, Siapapun yang mengetahui ada kekerasan pada anak diam saja dan tidak berusaha menolong atau melapor bisa dikenakan sanksi pidana maksimal lima tahun penjara. Artinya kita tidak boleh cuek, diam saja tidak menolong dan tidak berani melapor," ujarnya.
Untuk itu, dengan terbentuknya Sparta bisa melakukan pencegahan terhadap kekerasan anak di lingkungannya. Sehingga semua warga yang bertetangga dapat saling menjaga dan saling peduli satu sama lain. Dan tidak terjadi adanya kekerasan terhadap anak.
"Bapak ibu, jangan sampai membentak anak, apalagi memukul. Mendidik anak itu harus dengan cinta dan kasih sayang. Kalaupun marah kepada anak, bisa dengan cara yang lain, seperti dengan menyanyi," tandasnya.
Bahkan, Kak Seto juga mengingatkan agar anak tidak dibanding-bandingkan, karena semua anak pada dasarnya cerdas, dan memiliki bakat masing-masing yang pasti tidak sama antara satu dengan lainnya.
Sehingga, mereka bisa berkembang dan tumbuh dengan kecerdasannya masing-masing, menjadi pemusik, penyanyi, pengusaha, hingga pejabat dan sukses dengan bakatnya sendiri-sendiri.
"Jadi saat ini kita betekad stop kekerasan mulai sekarang dan seterusnya. Kita akan memiliki kekuatan cinta dan bangga pada putra-putrinya. Jangan pernah baper, cemberut, tapi selalu tersenyum lembut untuk anak-anak hebat," tambahnya.
Sementara Kepala Desa Paberasan Rahman Saleh mengaku sangat bersyukur desanya bisa membentuk Sparta, bahkan dihadiri langsung oleh Kak Seto, seorang tokoh nasional meluncurkan Sparta. Tentunya akan dikenang selamanya khususnya oleh anak-anak yang menyambut dan akan menjadi penerus orang-orang hebat.
"Semoga kegiatan ini membawa manfaat dan berdaya guna khususnya pada anak-anak sebagai penerus estafet kehidupan di masa depan," ujarnya.
Dikatakan, Sparta merupakan bentuk komitmen dan keseriusan Pemerintah Desa Paberasan dalam perlindungan anak termasuk memenuhi hak-hak anak, sehingga kekerasan kepada anak apapun bentuknya tidak terjadi lagi.
Peluncuran Sparta yang dilakukan di desanya ini merupakan langkah awal. Ke depan keberadaannya akan terus dimaksimalkan pada setiap RT, sehingga setiap RT akan ada seksi perlindungan anak. Sebagaimana menjadi harapan bersama demi masa depan generasi mendatang.
Dalam kesempatan tersebut Kak Seto juga diajak berkeliling Desa Paberasan, untuk melihat secara langsung kemeriahan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia. Hingga berkunjung dan foto bersama di Balai Desa Paberasan yang beraksitektur ala White Hall (Gedung Putih) di Amerika. ( Ren, Fer )