News Room, Sabtu ( 11/02 ) Kehidupan masyarakat Desa Bancamara pulau Giliyang Kecamatan Dungkek yang mayoritas sebagai nelayan, akhir-akhir ini banyak tidak melaut sehubungan cuaca ekstrem, sehingga membuat para nelayan banyak yang melakukan kegiatan dirumah maupun dipinggir-pinggir pantai untuk memperbaiki jaring ikan yang rusak. “Seperti biasa, nelayan disini, jika cuaca seperti sekarang ini lebih memilih tidak melaut, sebab jika memaksanakan diri risikonya akan besar,”ujar Kepala Desa Bancamara, Rasyidi, SH kepada News Room ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu (11/02). Menurut pria yang juga menekuni bisnis ikan ini mengaku hasil penjualan ikan oleh para nelayan memang tidak seperti hari-hari biasanya. Sebab, sebagian kecil nelayan yang terpaksa melaut diseputar pinggir pantai saja. Namun tegas Rasyidi, diperkirakan saat-saat sulit seperti itu tidak sampai lama, diperkirakan jika cuaca membaik pada akhir Pebruari ini, para nelayan sudah banyak kembali melaut apabila cuaca mulai reda. Melaut adalah satu-satunya harapan masyarakat kepulauan Giliyang. Sebab itu merupakan potensi alam yang tidak bisa dipungkiri. Rasyidi mengaku sangat beruntung memiliki potensi dibidang kelautan, sehingga masyarakat banyak yang bisa menggantungkan penghidupannya dengan mencari ikan dilaut yang tidak akan pernah habis-habisnya. Untuk menambah nilai tawar para nelayan menurut Rasyidi, pihaknya juga mencari peluang pasar ikan tidak hanya di wilayah Madura dan Jawa Timur saja. Bahkan pihaknya juga menjadi pemasok ikan ke berbagai daerah di Indonesia hingga permintaan dari luar negeri. “Karena itu, kami juga membina para nelayan untuk membentuk kelompok, sehingga ketika ada bantuan yang bersifat hibah maupun dana simpan pinjam, bisa terakses,”tambahnya. ( Ren, Esha )