News Room, Senin ( 08/02 ) Bantuan Pendidikan tidak hanya di fokuskan pada lembaga pendidikan formal saja. Namun lembaga pendidikan informal seperti diniyah, juga menjadi perhatian, baik kepada guru maupun siswanya. Hal tersebut di jelaskan Kepala Kandepag Sumenep, H. Imron Rosidi, SH,MSI dalam pemberian bantuan honorarium bagi guru Diniyah dan BOPDA (Biaya Opersional Pendidikan Daerah) di Aula Kandepag Sumenep tadi siang (08/02). “Karena itu kami memerlukan data yang riil dari pihak lembaga pengelola, sehingga bisa memastikan alokasi dana yang akan diberikan serta menjadi tolak ukur dalam program pemerintah selanjutnya,†tegas Imron. Disamping itu Imron berharap, bantuan yang diperoleh bisa menjadikan motivasi bagi para Ustad dan Ustadah, untuk ikhlas dalam mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar. “Sebab, dengan keikhlasan para guru ini diharapkan akan mampu mencetak generasi muda yang berakhlak dan memiliki budi pekerti yang luhur,†tegasnya. Sementara Kasi Pontren, Drs. H. Mustamik menjelaskan beberapa bantuan dana honorarium guru Diniyah Takmiliyah sebanyak 882 orang, yang merupakan DIPA Kementrian Agama Kabupaten Sumenep, masing-masing sebesar Rp.1.224.000 dengan total anggaran Rp.1.079.568.000. Sedangkan, Dana BOPDA dari APBD Propinsi Jatim dan Kabupaten Sumenep senilai Total Rp.20.708.040.000,00 dengan rincian Diniyah Awaliyah sebessar Rp. 11.192.940.000,00 Diniyah Wustho sebesar Rp.1.465.500.000 serta untuk Guru Diniyah Ula dan Wustho sebesar Rp. 8.049.600.000. yang pencairannya langsung melalui rekening masing-masing guru maupun lembaga Diniyah. ( Ren, Esha )