Media Center, Selasa ( 03/10 ) Sehubungan pembangunan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kelurahan Pajagalan Kecamatan Kota, ditolak warga. Sehingga, pembangunannya ditempatkan di Desa Pabian tepatnya berdekatan dengan batas sebelah barat Bandar Udara Trunojoyo.
Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Sumenep, Dedi Falahuddin, mengungkapkan, jika pembangunan TPS di tempat yang sebelumnya merupakan area Rumah Potong Hewan (RPH) ditolak warga, atas saran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk membangun TPS di tempat yang jauh dari pemukiman.
"Pembangunan TPS di sebelah timur SMA PGRI Sumenep ini akan dibangun melalui dana Perubahan Anggaran Kegiatan (PAK) dalam waktu dekat," ujar Dedi, Selasa (03/10/2023).
Diakui Dedi, apabila penambahan TPS khususnya yang bisa dikelola sangat penting agar penumpukan sampah di TPA dapat berkurang. Selain juga dapat memanfaatkan sampah menjadi uang dengan daur ulang dan pembuatan pupuk untuk sampah basah.
Di samping itu, diakui kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di tempat yang disediakan masih kurang. Sehingga, selain membantu petugas DLH untuk pengangkutan sampah ke TPS terdekat, juga meningkatnya sampah rumah tangga yang perlu dicarikan solusi penampungannya.
"Selain bangun TPS di Desa Pabian dengan anggaran sebesar dua ratus juta Rupiah, juga ada lima unit TPS yang dibangun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan besaran anggaran sekitar enam ratusan juta Rupiah, di antaranya di Desa Ambunten Timur, Larangan Kerta, Gayam, Saroka dan Pasongsongan," tandasnya. ( Ren, Fer )