News Room, Kamis ( 25/06 ) Keinginan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggandeng Kepala Daerah di tingkat Kabupaten/Kota dalam melaksanakan program pengembangan Sekolah Berbasis Standar Nasional Pendidikan (SBSNP) sebagai langkah menuju pembelajaran yang lebih berkualitas di sekolah, disambut positif Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep.
Salah satu buktinya, dalam mempersiapkan program yang akan mulai dilaksanakan pada tahun pelajaran baru 2015-2016 ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep menggelar Rapat Sinkronisasi Sekolah Berbasis Standart Nasional Pendidikan (SBSNP) dengan mengundang para Kepala Sekolah SMP, SMA, baik negeri maupun swasta di Sumenep.
Kepala Bidang Pendidkkan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, H. Nurul Hamzah, M.Pd disela-sela kegiatan Rapat Sinkronisasi Program (SBSNP) di Hotel Utami, Kamis (25/06) kepada News Room mengungkapkan, program SBSNP memang harus didukung daerah, sehingga dalam pelaksanaannya di masing-masing sekolah dapat berjalan dengan baik.
“Melalui rapat sinkronisasi ini diharapkan lembaga pendidikan yang ada di Sumenep sudah mulai mempersiapkan segala sesuatunya, seperti soal kekurangan guru, sarana dan prasarana dan sebagainya,” ungkapnya.
Sebab, diakui H. Nurul Hamzah, jika program SBSNP dalam pelaksanaannya memang memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP), yakni standar kompetensi lulusan, isi, proses, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, serta biaya yang dilaksanakan di tingkat Kabupaten/Kota untuk meningkatkan kualiats pendidikan di daerah.
Dikatakan, pelaksanaan program SBSNP yang digagas Kemendikbud, karena selama ini lebih 50 persen pelaksanaan pendidikan di sekolah-sekolah belum memenuhi standart nasional pendidikan, sehingga saat pelaksanaan program SBSNP sudah dilaksanakan tidak ada lagi pelaksanaan pendidikan khususnya di Sumenep tidak dilakukan standar nasional pendidikan.
“Jadi, untuk memenuhi program SBSNP nantinya sekolah sudah harus berpacu dalam mewujudkan program pendidikan tersebut, minimal dimulai dengan perubahan mainset pada guru di sekolah,”tandasnya. ( Ren, Esha )