Media Center, Rabu ( 30/08 ) Beberapa rekomendasi yang dihasilkan dalam Diseminasi Hasil Monitoring Evaluasi IKM Tahun Ajaran 2022-2023 pada Sekolah Dasar di Kabupaten Sumenep, akan diolah lagi untuk diupdate baik dari masukan para pengawas maupun dari para kepala sekolah, sehingga menjadi sebuah rekomendasi yang baik untuk pelaksanaan program Dinas Pendidikan.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Tim Monev Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Buhari, M.Pd, saat memberikan closing statement sebelum menutup kegiatan Diseminasi Hasil Monitoring Evaluasi Implementasi IKM, yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep bersama Tim Inovasi dan Tim Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) Universitas Gajah Mada (UGM), di Gedung Pertemuan HK, Rabu (30/08/2023).
Menurutnya, yang juga Kasi Kurikulum dan Penilaian Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep ini, para kepala sekolah dan pengawas SD, benar-benar menyimak diskusi dan pemaparan dari para penyaji hingga menghasilkan rekomendasi untuk nantinya menjadi acuan khususnya bagi pengawas SD dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Berbagai kebijakan lanjut Buhari, semoga bisa dilakukan perpaduan dalam memberikan pembinaan sesuai data-data IKM yang merupakan data final. Sebab, penilaian yang telah dilakukan dan dianalisis tahun ajaran 2022-2023 merupakan instrumen responden guru dan jepala sekolah.
Namun, di 2023-2024 nanti, instrumen yang sudah diisi oleh kepala sekolah dan guru tersebut akan diisi oleh instrumen pengawas ketika melakukan pembinaan ke sekolah.
"Sehingga akan ada dua data, jika berdasarkan data 2022, sekolah A mendapat 90, dan bagaimana ketika dinilai pengawas sekolah, tentunya akan ada dua nilai yang akan menjadi kebijakan Dinas Pendidikan," tandasnya.
Buhari, juga berharap, ke depan penyerapan IKM itu benar-benar sesuai dengan harapan implementasi kurikulum merdeka itu sendiri. Dan selanjutnya rekomendasi bisa dijadikan Program Kerja Kepala Sekolah untuk meningkatkan kompetensi gurunya dengan menyempurnakan beberapa kelemahan tahun sebelumnya dengan melakukan perbaikan-perbaikan.
"Sehingga, sebuah kebijakan Dinas Pendidikan bisa ditopang oleh para pengawas dan secara operasional oleh kepala sekolah," tandasnya.
Sementara Koordinator Pengawas SD Kabupaten Sumenep, Ach. Surachman, berharap para guru dan kepala sekolah baik negeri maupun swasta merespon apa yang telah diprogram oleh pemerintah agar ditindaklanjuti dengan baik, meskipun awalnya mungkin tertatih-tatih, namun apabila dilakukan sungguh-sungguh dan pelan-pelan pasti terlaksana sesuai harapan pemerintah.
"Demi suksesnya setiap program, semua harus saling gotong-royong, berbagi dan saling bahu-membahu dan keberadaan pengawas sekolah jangan sampai ditinggalkan," tandasnya.
Harapan yang sama juga diungkapkan Ketua K3S Kabupaten Sumenep, Karim, bahwa setelah kegiatan diseminasi hasil Monev IKM, semoga ada keberlanjutan pelaksanaan, sehingga apabila ada informasi semuanya bisa menindaklanjuti.
Misalnya, Sekolah yang belum masuk Program Sekolah Penggerak (PSP) 1 dan 2 bisa segera mengikuti perkembangannya. Sebab, pengembangan berhasilnya IKM terkait juga berbagai informasi yang harus mereka serap.
"Artinya Sekolah kita akan lebih maju ketika ada pendampingan, baik untuk PSP 1 dan 2, bahkan bisa lebih maksimal lagi," pungkasnya.
Sekedar diketahui, dalam diseminasi hasil Monev IKM menghadirkan Tim Pendamping Monev dari Tim PSKK - UGM, Henny Ekawati, S.Sos, M.Si, dan materi pemaparan dari Tim Monev oleh Hidayah, M.Pd, dan Tutur Nuryati, S.Pd SD, serta dilanjutkan Diskusi dan tanya jawab.
Dilanjutkan pula dengan membuat rekomendasi yang dipandu Tim Inovasi Jawa Timur, Cahyadi Widi Cahyono, District Education Quality Improve Inovasi Jawa Timur bersama Triana Damayanti, Merl Officer Inovasi Jawa Timur. ( Ren, Fer )