Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 27-02-2012
  • 634 Kali

Dua Guru Tercatat Sebagai Peserta Uji Kompetensi Awal Susulan

Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep mencatat 2 orang guru peserta uji kompetensi awal, sebagai proses menuju sertifikasi tahun 2012, yang berhak mengikuti ujian kompetensi susulan. Kepala Bidang Ketenagaan dan Kepengawasan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Drs. H. Moh. Kadarisman, M.Si, Senin (27/02) mengatakan, dari 1.137 orang guru peserta uji kompetensi awal, yang tidak mengikuti pelasaknaan ujian utama pada tanggal 25 Pebruari kemarin, sebanyak 69 orang. Namun berdasarakan data sementara, dari 69 guru tersebut yang berhak mengikuti ujian kompetensi susulan pada tanggal 29 Pebruari 2012 di Surabaya, hanya baru 2 guru saja, dikarenakan 2 guru tersebut tidak mengikuti ujian dengan alasan yang jelas. ”Sebanyak 2 orang guru itu tidak mengikuti ujian kompetensi awal, karena sakit dengan keterangan yang sah, sehingga sesuai dengan petunjuk prosedur operasional standart, untuk sementara baru 2 orang yang memiliki keterangan yang jelas dan bisa mengikuti ujian susulan,”tegasnya. H. Moh. Kadarisman menyatakan, keterangan dari 69 guru yang tidak mengikuti uji kompetensi awal, memang ada guru mengundurkan diri dan meninggal dunia, termasuk satu guru peserta, ternyata Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumenep, sehingga panitia pelaksana mencoret peserta yang bersangkutan. ”Kami memastikan bagi guru peserta uji kopmpetensi awal, sebagai proses menuju sertifikasi yang mengundurkan diri tidak berhak mengikuti ujian susulan tahun 2012,”ungkapnya. H. Moh. Kadarisman menambahkan, untuk penilaian hasil lembar jawaban guru peserta uji kompetensi awal, langsung di kirim ke Surabaya untuk dilakukan pemindaian oleh UPT Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Timur. ”Setelah dilakukan pemindaian oleh LPMP di Surabaya, selanjutnya mengirim hasilnya ke Kantor Pusat Pengembangan Profesi Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, guna dilakukan penilaian,”imbuhnya. ( Yasik, Esha )