News Room, Selasa ( 22/05 ) Aktivis perempuan yang tergabung dalam Forum Peduli Perempuan Madura (FPPM) dan Kaukus Mahasiswa Sumenep (KMS), Selasa (22/05) pagi, mendatangi kantor DPRD Sumenep. Mereka mempertanyakan penanganan kasus dugaan tindakan asusila, yang dilakukan oknum anggota dewan berinisial “S” ke Badan Kehormatan (BK), sesuai laporan dari aktivis perempuan Surabaya, beberapa waktu lalu. Kedatangan aktivis perempuan itu, disambut baik oleh dua anggota BK DPRD Sumenep, yakni Istamam dan Husaini Adzim. Koordinator FPPM, Musliyah mengaku miris dengan kasus dugaan asusila yang dilakukan oknum anggota dewan tersebut. FPPM mengecam keras atas tindakan asusila itu, apalagi pelakunya adalah oknum anggota Dewan yang merupakan wakil rakyat. “Seharusnya ini tidak terjadi. Kami sangat miris mendengarnya. Anggota dewan ini kan mestinya memberikan contoh perilaku yang baik pada masyarakat, bukan justru berbuat asusila,” kata Musliyah di Kantor DPRD Sumenep, Selasa (22/05). Musliyah mengungkapkan, pihaknya sengaja bertemu dengan anggota BK DPRD Sumenep, guna mengetahui sejauh mana upaya BK dalam menindaklanjuti laporan warga tersebut. “Bukti fisik berupa dokumen foto tindakan asusila kan sudah ada dari pelapor. Jadi, kami minta BK segera melakukan klarifikasi dan investigasi untuk membuktikan laporan tersebut. Karena pihak pelapor sudah menunjukkan beberapa bukti berupa foto,” terangnya. Sementara, wakil ketua BK DPRD Sumenep Husaini Adzim mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menindak lanjuti semua laporan termasuk kasus dugaan asusila tersebut. “Hanya saja untuk penanganan kasus dugaan asusila ini masih membutuhkan bukti-bukti pendukung. Kami sudah mendatangi kuasa hukumnya dan tempat yang diduga digunakan untuk tindak asusila itu. Tapi kami tidak bisa menemui korbannya karena dia saat itu sedang bekerja,” ungkapnya. Selain itu, sambungnya, untuk membuktikan benar tidaknya foto yang diajukan pihak pelapor itu, BK akan mendatangi lembaga telematika yaitu Nurul Fikri Com di Jakarta. “Kemungkinan besar minggu kedepan kami akan mendatangi telematika guna memastikan foto itu asli atau tidak,” pungkasnya. Sebelumnya, Surtiningsih salah seorang aktivis perempuan dan perlindungan anak Surabaya melapor tindakan asusila ke BK yang dilakukan oknum anggota dewan berinisial “S” dengan menunjukan beberapa foto bersangkutan yang sedang berpelukan dengan seorang wanita, yang diketahui sebagai pekerja penghibur disalah satu kafe di Surabaya. ( Nita, Fery )