Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 22-06-2008
  • 474 Kali

GAGAL UAN, PULUHAN SISWA SMP MASUK PAKET B

Sumenep-HARIAN BANGSA Dominasi sekolah pinggiran kota dari jumlah ketidak lulusan siswa SMP dalam UAN Tahun ini diprediksi karena lemahnya manajemen berbasis sekolah (MBS) dan kurangnya sarana dan prasarana pembelajaran. Sehingga perlu adanya peningkatan subsidi perberdayaan sekolah untuk lebih diarahkan kepada sekolah yang ada dipinggiran kota. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) Dr Ir Ida Ekawati,MP diruang kerjanya kemaren. Penyebab lainnya kata Ida, masih lambannya peningkatan kwalifikasi kompetensi yang dimiliki guru mata pelajaran. Hasil pantauan DPKS, banyak ditemukan tenaga kependidikan disekolah pinggiran kota yang kwalitas kompetensinya rendah. Sehingga lulusan D2 PGSD bahkan Tsanawiyah dipaksakan mengajar Geografi atau mata pelajaran lainnya yang sebenarnya bukan bidangnya. Peristiwa itu menyebabkan para guru mata pelajaran dalam mejabarkan standart kompetensi lulusan kepada siswanya menjadi tidak maksimal, sehingga ketika pelaksanaan UAN banyak siswa yang tidak mampu bersaing. Penjabaran standart kompetensi lulusan itu penting karena yang bakal mejadi dasar untuk ikut UAN. Sehingga siswa ketika pelaksanaan UAN banyak yang tidak mampu bersaing. “ Maka dari itu perlu adanya peningkatan kerjasama didalam MBS untuk suatu peningkatan kwalitas kompentensi guru dan sarana dan prasarana pendidikan “jelasnya Sebelumnya Kadis Pendidikan Sumenep H.Moh.Rais,SPd Msi mengatakan jumlah siswa yang tidak lulus UAN SMP Tahun ini berjumlah 20 siswa, 19 siswa diantaranya berasal dari SMP dikecamatan atau pinggiran kota. Diantaranya SMP Al Furqon Pragaan 8 siswa, SMP Tanfidz Al Amin Prenduan 6 siswa dan SMP Terbuka Giligenting 6 siswa. Namun puluhan siswa yang tidak lulus itu kata Rais kini telah didaftarkan ke program paket B untuk memperoleh ijazah yang setara dengan SMP dalam bulan Juli 2008 mendatang. Harapannya dalam tahun ini mereka dapat melanjutkan kesekolah SMA atau yang sederajat meski harus memilih sekolah swasta. “ Ini untuk kepentingan peningkatan pelayanan pendidikan di Kabupaten Sumenep “ jelasnya (Taufik Yuspison)