Gedung SMA PGRI Segera Dipangkas Untuk Aktivitas Penerbangan
Media Center, Selasa ( 18/07 ) Pemerintah Kabupaten Sumenep segera memangkas gedung dua lantai milik SMA PGRI Sumenep, supaya tidak mengganggu aktivitas penerbangan pesawat berkapasitas 70 penumpang di Bandara Trunojoyo.
Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si mengatakan, saat ini sudah ada titik temu untuk memangkas gedung lantai dua SMA PGRI, sehingga rencananya secepatnya dilakukan pengeprasan bangunan dua lantai tersebut.
Pemangkasan bangunan SMA PGRI itu, supaya tidak mengganggu aktivitas keselamatan penerbangan pesawat sejenis ATR-72 ataupun pesawat berpenumpang 70 orang.
"Masalah objek yang menjadi penghambat penerbangan di Bandara Trunojoyo dalam waktu dekat bisa terselesaikan dalam waktu satu hingga dua hari ini. Hasil musyawarah dengan pihak-pihak terkait sudah ada titik temu,"kata Bupati.
Bupati menyatakan, pihak terkait untuk terus bersinergi dengan Otoritas Bandara Trunojoyo untuk mewujudkan adanya penerbangan komersial yang berjadwal secara reguler. Bahkan, saat ini pihak manajemen Wings Air sudah mengajukan permohonan slot kepada otoritas Bandara Trunojoyo, guna melayani rute Sumenep-Surabaya.
"Perkembangan terkini sesuatu yang positif, karena Wings Air sudah bersedia melayani penerbangan Sumenep-Surabaya, hanya saja kami harus menyelesaikan beberapa hal dalam waktu dekat ini, supaya pesawat Wing Air bisa beroperasi di Bandara Trunojoyo secepatnya,”tutur Bupati saat berkunjung ke Bandara Trunojoyo, Senin sore (17/07) bersama Wakil Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi, dan pimpinan SOPD terkait.
Manajemen PT. Wings Abadi (Wings Air) telah melakukan survei fasilitas di Bandara Trunojoyo, guna menindak lanjuti rencana membuka jalur baru penerbangan komersial di rute Sumenep-Surabaya.
Saat ini, Bandara Trunojoyo memiliki landas pacu pesawat sepanjang 1.600 meter dengan lebar 30 meter, yang berarti secara teknis sudah memenuhi syarat untuk aktivitas penerbangan pesawat berkapasitas sekitar 70 penumpang. ( Yasik, Esha )
