News Room, Jumat ( 22/02 ) Ditengah perhatian Pemerintah yang teah banyak mengucurkan anggaran untuk pelaksanaan pendidikan, perlu ditunjang pula dengan etos kerja, kedisiplinan dan keikhlasan guru khususnya di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, untuk lebih memperhatikan siswa-siswinya. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, H. Ach. Masuni, SE, MM. Menurutnya, tantangan kedepan guru semakin berat dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan moralitas anak bangsa yang mulai kurang terkendali. “Sebab, jika tidak segera merubah persoalan sekolah yang kemudian ditinggal siswanya seperti yang banyak terjadi di Sekolah Dasar dan pinda ke lembaga lain akan terus bertambahh,”ujarnya. Saat ini saja tegas H. Masuni, ada sekitar 134 Sekolah Dasar Negeri yang jumlah siswanya masih dibawah standart. Karena itu, diharapkan para Kepala Sekolah dan guru di sekolah tersebut harus berjuang bagaimana menjadikan sekolahnya bisa diminati masyarakat. Sehingga tidak sampai dilakukan regrouping dan sebagainya. Salah satu upayanya, jelas Masuni, para guru harus banyak melakukan pendekatan kepada para tokoh dan masyarakat setempat, sehingga ada respons dari masyarakat terhadap sekolah yang gurunya lebih bermasyarakat. Namun, yang terpenting pula tegas H. Masuni, kedisiplinan guru juga harus menjadi tauladan, dengan masuk dan pulang sekolah tepat waktu, sehingga tidak ada siswa yang keleleran, yang membuat masyarakat tidak percaya lagi terhadap sekolah tersebut. Bahkan, Masuni mengakui pernah berkunjung ke sekolah pada saat ujian semester, ternyata anak-anak dibiakan bermain tanpa pengawasan, sementara gurunya malah diam dan membiarkan siswanya ramai bermain-main, sehingga, kharisma seorang guru sudah tidak ada lagi di mata siswanya. “Karena itu, sekali lagi guru harus menjadi tauladan dan memiliki kharisma sebagai seorang guru yang diberi amanah untuk mendidik calon-calon pemimpin bangsa di masa mendatang.”tambahnya. ( Ren, Esha )