Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 24-10-2008
  • 433 Kali

Karena Siswanya Sedikit, 2 SDN Minta Diregrouping

News Room, Jum’at ( 24/10 ) Melihat potret pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Batu Putih, tampak ada sebagian sekolah yang mulai terlihat sepi, karena ditinggal siswanya yang memilih hijrah ke Madrasah Ibtidaiyah (MI). Seperti halnya yang terjadi di SDN Banyuaju Laok I dan Banyuaju Daya I, terlihat jumlah siswa yang sebelumnya cukup banyak, saat ini jauh berbalik 180 persen dibanding 4 hingga 5 tahun yang lalu. Seperti halnya yang dituturkan salah seorang siswa kelas 5 SDN Banyuaju Laok I, Abdur Rofiq ketika ditemui News Room di ruang kelasnya yang hanya dihuni bersama dua teman lainnya, Aburizal Bakri dan Hariyadi. Bahwa sejak kelas 3 puluhan temannya banyak yang pindah sekolah ke MI yang berada tidak jauh dengan sekolahnya. “Saya tidak ikut pindah bersama teman yang lain, karena sudah kadung masuk sekolah ini dan kasihan disini tidak ada muridnya pak,”ungkapnya polos yang diangguki kedua temannya sambil nunduk agak malu. Kepala SDN Banyuaju Laok I, Susminto, S.Pd mengakui, dirinya terus bersabar dengan keberadaan siswanya yang hanya tinggal 9 dalam daftar, namun yang aktif saat ini hanya tinggal 6 siswa. Komposisinya kelas II dua orang, kelas III dua orang, kelas IV dua orang dan kelas V ada 3 orang, sedangkan kelas 1 dan 6 kosong. ”Saya pribadi berharap, lebih baik sekolah ini dilakukan regrouping saja, sebab kasihan juga dengan siswa yang hanya 6 orang. Sedangkan usaha kami disini sudah cukup bersabar untuk mengajak siswa yang ada untuk tetap sekolah disini, namun sia-sia,”ujar Susmito. Diakuinya, meski siswanya hanya sedikit, pihaknya tetap berusaha telaten dengan dibantu 2 guru dan seorang guru GTT yang sudah mengabdi sejak tahun 2002 lalu. Bahkan untuk menghindari kejenuhan, mereka mengajar secara bergantian yang dijadikan tiga kelas. Hal yang sama juga diakui salah seorang guru di SDN Banyuaju Daya I, Agus Syah, S.Pd. dari 12 siswa yang masih ada dalam daftar hanya 6 siswa yang aktif masuk setiap hari. Namun, meskipun rumahnya cukup jauh, yakni Kecamatan Kalianget, dirinya setiap hari berusaha selalu masuk untuk menjalankan kewajibannya. Hanya saja, menurut Agus, yang pernah meraih 4 besar guru berprestasi se Kabupaten Sumenep 2007 lalu ini berharap, jika memang regrouping bisa dilakukan itu lebih baik. Sebab untuk mengembalikan jumlah siswa seperti dulu itu sulit, karena dikanan kirinya sudah ada MI, yang tampaknya akhir-akhir ini lebih diminati. ( Ren, Esha )