News Room, Selasa ( 21/10 ) Banyaknya hujatan dan isu yang menyatakan jika pasangan Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (KaJi), dalam pelaksanaan pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur didanai oleh fatikan, germo dan raja judi, membuat Khofifah makin manteb menjalani proses pematangan menuju gedung grahadi Surabaya. Khofifah menganggap wajar-wajar saja atas isu yang berkembang tersebut, sebab dirinya yakin, pendukungnya yang mayoritas muslimat NU tidak akan percaya dan termakan atas gosip itu. “Setiap pertemuan saya selalu menekankan, apakah warga muslimat percaya atas isu tersebut?, ternyata mereka menjawab tidak!. Artinya, saya tidak pernah mencuri start kampanye, ini kan kegiatan keagamaan saja, tapi kalau ada penekanan khusus, itu kan Cuma bumbu-bumbunya saja,†kata Khofifah, usai memberikan sambutan dalam acara halal bi halal dan istighosah akbar PC Muslimat NU bersama alim ulama dan tokoh masyarakat se-kabupaten Sumenep, di lapangan Kecamatan Saronggi, Selasa (21/10). Khofifah menyatakan tidak setuju, jika persaingan politik ini mendekonstruksikan persatuan dan kesatuan serta merusak jalinan persaudaraan. “Saya ingin memunculkan politik yang santun tanpa merusak persatuan dan kesatuan umat beragama. Saya tidak ingin mengobok-ngobok persatuan dan kesatuan umat, itu mahal sekali!,†tegasnya. Khofifah menjelaskan, metode yang digunakan dalam dunia politik itu, tidak lain hanya untuk menunjukkan jika dengan berpolitik santun juga bisa menang. Karena itu, menghadapi pilgub putaran kedua yang akan dilaksanakan pada 4 November mendatang, pihaknya akan memperbanyak menyapa elemen-elemen non struktural khususnya di wilayah pulau Madura ini. “Sekarang pengurus elemen non struktural sudah mulai bergerak. Semoga, upaya yang digalang semua pihak bisa membuahkan hasil, dengan mengatarkan Kaji menjadi pasangan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur periode 2008-2013,†terangnya. ( Nita, Esha )