Media Center, Rabu ( 03/01 ) Ledakan diduga potas mengegerkan warga Desa Bates, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Selasa (02/02/2024) malam.
Lokasi ledakan tepatnya di jalan setapak dekat tempat tinggal korban di Dusun Laok Desa Bates Kecamatan Dasuk.
Tidak ada korban jiwa, hanya saja serpihan ledakan itu mengenai telinga bagian kiri warga setempat, bernama Atmawi, usia 53 tahun, warga Desa Bates Kecamatan Dasuk.
Motif dari ledakan diduga Potas itu masih diselidiki oleh petugas Polres Sumenep.
Saat ini lokasi kejadian di Dusun Laok Desa Bates, Kecamatan Dasuk, diberi garis polisi demi kelancaran proses penyelidikan.
Kapolres Sumenep, AKBP Edo Satya Kentriko, S.H., S.I.K., M.H. mengatakan tim penyidik sedang di lokasi untuk menyelidiki motif dari ledakan itu. Bahkan petugas mengamankan satu unit sepeda motor merk Honda Vario dalam kondisi rusak, milik korban.
"Yang meledak itu potas yakni bahan peledak untuk menangkap ikan di laut. Kenapa meledak, itu yang kami masih selidiki," tuturnya.
Ledakan diduga Potas terjadi Selasa malam, 2 Januari 2024, sekitar pukul 20.30 WIB.
Berdasarkan keterangan warga setempat, kejadian itu bermula ketika korban sedang berada di depan musala miliknya yang biasa dijadikan tempat singgah/istirahat, sambil menjaga toko milik Seliha yang jaraknya kurang lebih 150 meter yang saat itu sedang tutup, karena berada di tempat sepi/jauh dari pemukiman penduduk.
Kemudian sekira pukul 19.45 WIB, korban melihat ada pengendara sepeda motor yang tidak dikenal sedang mondar mandir di dekat toko tersebut.
"Karena curiga korban sambil memindahkan sepeda motor miliknya ke belakang musala, tepatnya di gardu yang ada di belakang musala dengan maksud untuk bersembunyi sambil menelpon. Ketika itulah tiba-tiba ada suara ledakan di dekat korban bersembunyi yang berjarak 2 meter. Korban pun berteriak minta tolong sehingga ada sebagian warga yang datang ke lokasi," ungkapnya.
Akibat dari kejadian tersebut korban menderita luka lecet di belakang telinga bagian bawah sebelah kiri, sepeda motor milik korban mengalami rusak, jendela musala pecah.
"Kerugian secara materil diperkirakan mencapai Rp15.000.000,- (lima belas juta Rupiah)," pungkasnya. ( Nita, Fer )