Media Center, Rabu ( 21/09 ) Tim peneliti dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Aqidah Usymuni (STITA) Sumenep, melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) hasil penelitian tentang, “Analisis potensi dan realisasi zakat di Kabupten Sumenep 2022”.
Hadir dalam acara yang digelar di Aula Bappeda Kabupaten Sumenep, Bagian Kesejahteraan Masyarakat, Kemenag, Litbang dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Hasil penelitian itu diketahui bahwa potensi Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) di Kabupaten Sumenep dari Aparatur Sipil Negara (ASN) mencapai Rp6 miliar pertahun, jika mengacu pada Surat Edaran (SE) Bupati tahun 2021 tentang imbauan zakat.
"Potensi itu jika penghitungannya menggunakan pada kadar ZIS 2,5% seperti penghitungan BAZNAS RI mencapai Rp10 miliar," papar Misnatun, Tim Peneliti, Selasa (20/09/2022) kemarin.
Menurut Anwar bersama tim peneliti lainnya antara lain Ahmad Efendi, Minatus dan Zainol Kamal sebagai Ketua Tim Peneliti, bahwa BAZNAS Kabupaten Sumenep pada 2021 mampu menghimpun ZIS 12% dari potensi ZIS yang didasarkan kepada SE Bupati.
Hasil penelitian ini merekomendasikan antara lain intervensi Bupati Sumenep dalam bentuk penerbitan kebijakan yang mewajibkan ASN menunaikan ZIS melalui BAZNAS bukan sekedar imbauan.
Tim LPPM STITA merekomendasikan agar pimpinan BAZNAS Kabupaten Sumenep meningkatkan performa amilnya terutama yang belum bekerja produktif.
Sementara Seksi Zawa Kemenag Kabupaten Sumenep Mabrur menanggapi beberapa hal, antara lain bahwa BAZNAS hendaknya melakukan audit syariah.
"Kami tunggu BAZNAS untuk melakukan audit syariah, tetapi sampai sekarang belum juga mengajukan ke kami," pintanya.
Mabrur menekankan, agar pendistribusian tidak menempatkan mustahik sebagai objek ekploitatif yang difoto berjejer atau dalam bentuk seremonial seperti yang selama ini dilakukan.
Di tempat yang sama Yadi dari BAZNAS Kabupaten Sumenep menanggapi jika penelitian ini sangat berarti terutama dalam menghitung potensi.
"BAZNAS terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dan kerja sama pemberitaan dengan Diskominfo serta pemanfaatan SIMBA meskipun baru di bidang penghimpunan," ungkapnya.
FGD dipandu oleh Hilmy dari Bappeda sebagai tuan rumah kegiatan yang mengapresiasi hasil penelitian tersebut, dan berharap dapat menjadi input dalam mengembangkan kebijakan penguatan BAZNAS Kabupaten Sumenep dan pengelolaan zakat.
Ketua LPPM STITA Shulhan mengatakan bahwa penelitian ini terselenggara atas kerja sama antara Bappeda Kabupaten Sumenep dan lembaga yang dipimpinnya. ( Gun, Fer )