Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 29-01-2023
  • 3665 Kali

Mensos Tri Rismaharini, Kunjungi Balita Penderita Atresia Ani di Sumenep

Media Center, Minggu ( 29/01 ) Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini datang ke Kabupaten Sumenep menemui Assyifa Aulia, balita penderita atresia ani atau tanpa lubang anus.

Kehadirannya itu, untuk mengetahui secara pasti kondisi kesehatan Assyifa Aulia  setelah anak itu menjalani operasi, sekaligus menyalurkan bantuan kepada orang tuanya.

Mensos mengatakan, penanganan medis terhadap Assyifa, dilakukan secara berkelanjutan sejak tahun lalu dengan menjalani operasi dua kali, yakni pada September dan Desember, sedangkan operasi ketiga dijadwalkan Maret mendatang.

“Mudah-mudahan operasi ketiga tidak ada kendala, supaya As4syfa Aulia tidak ada lagi masalah kesehatannya terutama ganguan di pencernaannya,” kata Tri Rismaharini di sela-sela kegiatannya, di Kedai HK, Minggu (29/01/2022).

Anak itu dalam proses penyembuhan atau operasi, untuk pembiayaannya ditanggung oleh BPJS kesehatan, termasuk para dermawan yang membantu proses kesembuhannya, serta kitabisa.com.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, untuk mempermudah pengobatan anak penderita atresia ani atau masalah kesehatan anak yang lahir tanpa anus ini," terang Mensos RI Tri Rismaharini. 

Sementara, Mensos Tri Rismaharini dalam pertemuannya itu menyerahkan bantuan ATENSI senilai Rp12.350.000,- dan bantuan donasi Kitabisa.com senilai Rp70.612.300,- kepada Assyifa Aulia Susanti.

Assyifa Aulia Susanti merupakan anak pertama pasangan Susi Susanti (30) dan Iwan Supianto (29), asal Desa Kangayan, Kecamatan Kangayan (Pulau Kangean)  

Di tempat yang sama Bupati Sumenep Ra Achmad Fauzi mengungkapkan, kehadiran Mensos Tri Rismaharini menunjukkan bahwa pemerintah pusat dan daerah peduli untuk memberikan perhatian khusus terhadap pengobatan Assyifa.

“Anak penderita atresia ani juga ada di kecamatan seperti Manding dan Batuan, namun yang jelas mereka telah mendapat perhatian pemerintah daerah dengan pendampingan untuk proses pengobatannya,” terangnya.

Assyifa Aulia yang belum genap berumur 3 tahun untuk kelanjutan operasi ketiganya diharapkan berjalan lancar tanpa ada kendala, karena pelaksanaan operasi ini bergantung dari pertimbangan kondisi balita yang bersangkutan.

“Dokter untuk melakukan operasi lanjutan perlu mempertimbangkan kondisi kesehatan balita, jadi mudah-mudahan operasi ketiga bisa dilakukan Maret mendatang, supaya sistem pencernaannya berjalan lancar,” pungkas Bupati Ra Achmad Fauzi. ( Yasik, Fer )