News Room, Senin ( 20/12 ) Masyhuri (45), warga Desa Payudan Daleman, Kecamatan Guluk-guluk, Sumenep, terluka parah akibat terkena sabetan senjata tajam (sajam)di bagian bahu kanan. Korban terluka saat keributan yang terjadi dipasar Kecamatan Ganding, pada Senin (20/12) pagi, yang dipicu ongkos muat kedelai yang dibayar Rp 1.000 oleh Hj. Mariyam (55), warga Desa Payudan Daleman, Kecamatan Guluk-guluk, pada Hannan (50), warga Kecamatan Ganding. Beruntung, tidak sampai ada korban jiwa, karena aksi tersebut diketahui Polisi dan langsung diredam. Kapolres Sumenep, AKBP Susanto mengatakan, persoalan itu terjadi hanya salah paham, yang dikarenakan ongkos angkuta kedelai tak sesuai. “Kami sudah amankan Hj. Mariyam dan pengayuh becak, Hannan, di Mapolres Sumenep, untuk menjalani proses pemeriksaan. Karena dianggap sebagai pemicu awal terjadinya kericuhan tersebut,”kata Susanto kepada wartawan di lokasi, Senin (20/12). Ia juga mengungkapkan, sesuai keterangan sementara, saat cek cok mulut, Hj. Mariyam memanggil 5 warga yang langsung mengeroyok Hannan hingga babak belur. “Tapi, Hannan terus melawan, yang akhirnya membabi buta menyabetkan sebuah parang (sajam berukuran besar) tidak bertuan ke orang-orang yang mengeroyoknya. Akibatnya, Masyhuri (45) terkena sabetan sajam di bagian bahu kanan dan mengalami luka cukup serius,”ujarnya. Melihat aksi pengeroyokan itu, katanya, para tukang becak lainnya dan warga lain yang simpati membantu Hannan dengan balik mengeroyok warga suruhan Hj. Mariyam. “Alhamdulillah, 2 kelompok warga itu berhasil didamaikan, sehingga tidak memakan korban jiwa,”ungkapnya. Hingga Senin (20/12) siang, sebanyak 30 petugas kepolisian masih berjaga-jaga di Pasar Ganding untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. (Nita,Esha)