News Room, Kamis ( 10/05 ) Pembangunan ekonomia di Indonesia saat ini membutuhkan Sumber daya manusia berkompeten dan mempunyai kompetensi spriritual yang baik. Sebab, terjadinya kasus korupsi di Indoensia karena merupakan akibat ketidak seimbangan antara keterampilan yang dimiliki dengan jiwa religi perilaku. Hal tersebut disampaikan Sekdakab Sumenep, Drs. H. Moh. Saleh, M.Si yang membacakan sambutan Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim, pada pembukaan bimbingan Teknik Kewirausahaan Berbasis Pondok Pesantren di Hotel Utami Sumekar Sumenep, Kamis (10/05). Menurutnya, sumber daya manusia yang memiliki ketrampilan dan jiwa religi tinggi, dapat mencegah kekurangan atau risiko timbulnya kejahatan ekonomi. Untuk membentuknya diperlukan lembaga pendidikan yang dapat menyatukan kedua aspek tersebut, yakni Pondok Pesantren. “Sebab, pondok pesantren mempunyai potensi dalam pembangunan ekonomi melalui sumber daya manusia yang ada didalamnya. Dan peran santri dalam pembangunan ekonomi sangat besar, dengan berbekal jiwa kemandirian yang telah mereka dapatkan di Pondok Pesantren,”ujarnya. Disamping itu, Kemandirian yang diajarkan Ponpes mengarahkan santrinya untuk menjadi seorang yang mandiri dan tangguh, sehingga, ketika lulus dari pesantren, dapat menjadi harapan masyarakat dalam mengembangkan ekonomi di lingkungan sekitarnya. “Pesantren tidak hanya sebagai lembaga pendidikan yang bergerak dibidang agama, melainkan juga harus menjadi lembaga pendidikan yang responsif akan problematika ekonomi,”tambahnya. Sementara, Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid, SE, M.Si menjelaskan, kegiatan Bintek Kewirausahaan Berbasis Pondok Pesantren tersebut diharapkan mampu melakukan diversifikasi keilmuan dan diversifikasi keahlian praktis dalam mengembangkan keunggulan kewirusashaan Pondok Pesantren. Peserta Bintek yang dilaksanakan selama 2 hari sejak tangagl 10 hingga 11 Mei 2012, diikuti sebanyak 98 orang dari 49 Pondok Pesantren dengan menghadirkan nara sumber dari Owner Aisy Craft, Home Industry daur ulang kain perca dari Sidoarjo, Manager Koperasi Ponpes Sidogiri Pasuruan, Manager Kopersi Jasa Keuangan Syari’ah (KJKS) BMT-UGT Sidogiri Pasuruan dan dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sumenep. ( Ren, Esha )