Media Center, Rabu ( 25/10 ) Pemerintah Kabupaten Sumenep melakukan program kemitraan pengembangan jagung hibrida di Sumenep tahun 2017. Program kemitraan jagung hibrida yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun ) untuk sementara hanya khusus wilayah daratan.
Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengatakan, kemitraan jagung hibrida untuk wilayah daratan tahun 2017, seluas 18.446,07 hektar dengan jumlah petani sebanyak 26.097 orang, dengan kebutuhan benih sebesar 276.691,05 kilogram yang disediakan oleh PT. Bisi dan PT. Dupont.
“Sedangkan untuk wilayah kepulauan, kami rencanakan dilaksanakan tahap selanjutnya dengan luasan ± 4.654 hektar.”kata Wakil Bupati pada acara penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding (MoU) program kemitraan pengembangan jagung hibrida di Kabupaten Sumenep tahun 2017 di Kecamatan Rubaru, Rabu (25/10).
Wakil Bupati menyatakan, dengan adanya program kemitraan jagung hibrida itu, Pemerintah Kabupaten Sumenep, selalu mendukung demi kelancaran pelaksanaan program. Apalagi pada tahun 2017 ini, pihaknya melalui Dispertahortbun melaksanakan perubahan pola pikir petani, yang semula tani untuk tanak menjadi tani untuk bisnis.
“Kami melakukan perubahan dengan melaksanakan penanaman varietas jagung hibrida sebesar 70 persen dan varietas jagung lokal sebesar 30 persen yang dilaksanakan melalui program kemitraan dengan bekerjasama antara Dispertahortbun, perbankan, produsen benih, dan off taker.”tegasnya.
Wakil Bupati mengungkapkan, pihaknya merubah pola pikir petani bertujuan agar Kabupaten Sumenep, yang selama ini menjadi tumpuan Jawa Timur sebagai penyumbang terbesar produksi jagung bisa bertambah di tahun mendatang.
“Selama ini produksi jagung Kabupaten Sumenep mencapai 30 persen, tentu dengan kemitraan itu, bisa menambah sumbangan prosentase menjadi 80 persen. Bahkan juga menjadi Kabupaten penyumbang hasil produksi jagung terbesar secara Nasional.”imbuh Wakil Bupati.
Wakil Bupati menambahkan, rincian pelaksanaan kemitraan wilayah daratan tahun ini yakni melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) seluas 9.303,73 hektar dan melalui swadaya seluas 9.142,34 hektar.
“Kami berupaya dengan adanya kemitraan itu, tahun selanjutnya lokasi sentra tanaman jagung yang pada awalnya hanya di 6 Kecamatan yaitu Guluk-guluk, Ganding, Lenteng, Pragaan, Rubaru, dan, Ambunten, kami kembangkan ke 27 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sumenep.”pungkas Wakil Bupati. ( Yasik, Esha )