Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 08-11-2012
  • 685 Kali

Penanggulangan Bencana Dan Profesionlaisme BPBD

News Room, Kamis ( 08/11 ) Secara umum dipahami, bahwa bencana adalah peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang diakibatkan oleh faktor alam atau non alam maupun faktor manusia, sehingga akan menimbulkan kerugian bagi umat manusia. Hal tersebut diungkapakan Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim, M.Si pada pembukaan Rakor Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah se Jawa Timur untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana tahun 2012 di Kabupaten Sumenep, Kamis (08/11) di Ruang Arya Wiraraja Kantor Bupati Sumenep. Menurutnya, masalah penanggulangan bencana dimasa mendatang akan semakin berat dan susah. Sebab, semakin hari bumi yang kita tempati ini bukan semakin baik, tetapi semakin tidak baik, semakin tidak ramah untuk umat manusia. “Ini semua tidak lepas dari kondisi bumi kita sekarang berdiam, semakin mengalami kerusakan. Jika kita renungkan, ketidak ramahan alam pada kita sebenarnya sangat berkaitan erat dengan perilaku manusia itu sendiri,”ujarnya. Menurutnya, aktifitas manusia akhir-akhir ini semakin tidak bijak dalam menjaga kelestarian dan keasrian lingkungan. Akibatnya, alam yang kita tempati ini, seringkali dilanda oleh bencana-bencana yang bermacam-macam, sehingga tantangan yang tidak kalah berat adalah, profesionalisme BPBD dalam menanggulangi bencana. Ekspektasi yang begitu tinggi tersebut, di satu sisi merupakan motivator untuk bekerja, tapi disatu sisi akan menjadi bumerang apabila kita tidak siap secara sumber dayanya. Padahal secara kuantitas, masalah bencana akan terus ada dan tidak akan berhenti sampai kapanpun. Seperti halnya Kabupaten Sumenep yang termasuk Kabupaten yang tingkat kerawanan dan kesulitan penanggulangan bencana sangat sulit. Mungkin paling tersulit di Jawa Timur. Sebab, Kabupaten Sumenep memiliki 126 pulau yang diantaranya 48 pulau berpenghuni. Kondisi geografis seperti itu, menyebabkan Kabupaten Sumenep sangat rawan bencana angin puting beliung, cuaca ekstrem dan kekeringan, sehingga perlu berkomitmen sampai ke daerah operasional paling bawah di masyarakat, untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang terkena bencana. Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Drs. Ahmad Fadilah, M.Si menjelaskan, pada tahun 2011 kemarin, Kabupaten Sumenep mendapat kepercayaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menerima bantuan berpola hibah kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana sebesar Rp. 9.767.285.000,00. “Alokasi dana tersebut terbagi atas pekerjaan infrastruktur di 3 Dinas Pekerjaan Umum, yakni Dinas PU Bina Marga, Dinas PU Pengairan, dan Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang dan dikoordinasikan oleh BPBD Kabupaten Sumenep. Dan semua telah dipergunakan sesuai dengan peruntukannya masing-masing,”tambahnya. ( Ren, Esha )