News Room, Selasa ( 10/02 ) Penyebaran penyakit malaria di Desa Sapeken Kecamatan Sapeken sebagai kejadian luar biasa (KLB), sebab hingga saat ini masyarakat yang mengidap penyakit tersebut mencapai ratusan orang. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, dr. S. Susianto mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, jumlah penderita malaria sudah mencapai 400 orang, namun pihaknya memperkirakan angka masyarakat penderita penyakit malaria akan terus bertambah. Penyebab dari penyebaran penyakit malaria di Desa setempat itu akibat kerusakan lingkungan oleh perbuatan masyarakat, dengan menggeruk tanah untuk bangunan yang tidak ditutup kembali, sehingga ketika musim penghujan, kerukan tanah tersebut menjadi kubangan air. dr. Susianto mengatakan, untuk menangani penderita penyakit tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, agar memperbaiki kerusakan lingkungan di Desa setempat. Bahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Pemerintah Propinsi Jawa Timur dan Departemen Kesehatan untuk mendapatkan bantuan. “Kita sangat kewalahan dan tidak bisa berbuat banyak untuk memberikan bantuan mengatasi penyakit malaria di Desa Sapeken, sebab pembahasan ABPD 2009 belum disahkan, sehingga tidak ada anggarannya, makanya kita minta dana sharing dengan pemerintah pusat dan Propinsi Jawa Timur,â€Âtegasnya. dr. Susianto menuturkan, upaya meminta bantuan pada pemerintah Propinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat membuahkan hasil, mereka memberikan bantuan berupa kelambu sebanyak 225 buah dan bahan penyemprotan. Meski sudah menerima bantuan dari dana APBD Propinsi Jawa Timur dan APBN, Pemerintah Kabupaten Sumenep juga berupaya agar dalam waktu dekat ini ada pembahasan dengan DPRD Sumenep, guna untuk mengalokasikan dana bantuan mendahului pembahasan APBD 2009. ( Yasik, Esha )