Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 08-09-2013
  • 655 Kali

Peringkat II Di Asia, Indonesia Endemis Hepatitis

News Room, Senin ( 09/09 ) Badan Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan Indonesia sebagai negara endemis hepatitis, karena jumlah pengidapnya mencapai 9,3 persen dari total populasi. Jumlah tersebut mendudukkan Indonesia di peringkat II negara-negara anggota WHO yang berada di South East Asia Regional Office (SEARO) bersama dengan Bangladesh, Bhutan, Korea Selatan, Maladewa, Myanmar, dan Nepal. Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi dalam peringatan Hari Hepatitis se dunia di Monumen Nasional kemarin mengatakan, hepatitis adalah penyakit akibat virus yang mudah menular. “Ada beberapa jenis hepatitis, yakni tipe A, B, C, D, dan E yang masing-masing berbeda cara penularan dan akibatnya,”jelas Nafsiah. Hepatitis tipe A dan E ditularkan secara fekal-oral melalui pencernaan. Perilaku yang tidak sehat seperti tidak mencuci tangan sebelum makan atau setelah buang air serta makanan yang tidak dioalh dengan bersaih bisa menularkan virus tersebut. “Perilaku hidup bersih mutlak untuk mencegah penularan virus hepatitis. Makan lalapan itu bagus, tapi rentan menularkan virus hepatitis, kalau tidak dicuci bersih,”katanya. Virus hepatitis juga bisa ditularkan secara parental, yakni hepatitis tipe B, C, dan D. Sementara itu, hepatitis tipe D akan mengenai mereka yang sebelumnya mengidap hepatitis tipe B. Hepatitis B dan C menular melalui kontak darah. Misalnya, pengguna narkoba suntik, tato yang tidak steril, serta tindik yang tidak steril, serta tindak kesehatan. “Bisa juga melalui aktivitas yang memungkinkan kontak darah, seperti facial, bercukur, manikur, dan pedikur,”terangnya. Di antara 5 virus tersebut, kata Menkes, virus hepatitis B, C, dan D paling berpengaruh terhadap tingkat kematian dan ekonomi, karena bisa berkembang menjadi kanker hati atau sirosis hati. Saat ini sekitar 80 persen orang yang terinfeksi hepatitis C menjadi kronis dan kanker hati, jika tidak melakukan pengobatan. “Hepatitis B bisa dicegah dengan imunisasi. Saat ini sudah 86 persen anak Indonesia yang diimunisasi, hanya di Nusa Tenggara Timur yang kurang dari 50 persen,”jelasnya. Menkes mengatakan, di Indonesia sekitar 25 persen penderita kanker hati berawal dari paparan hepatitis C. Sisanya disebabkan hepatitis B, ketergantungan alkohol, dan penyebab lain-lain. ( JP, Esha )