Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 12-09-2024
  • 524 Kali

Perjuangan Pengawas Sekolah Bertugas di Daerah 3T Dapat Satyalancana Karya Satya

Media Center, Kamis ( 12/09 ) Dedikasi untuk tetap mengabdi dengan setulus hati sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), Abdul Kifli, M.Pd, seorang pengawas sekolah jenjang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, dilakukan dengan senang hati meskipun rintangan dan tantangan kerap kali dihadapi.

Bagaimana tidak, di usianya yang sudah hampir memasuki masa pensiun mantan Guru dan Kepala Sekolah SMPN 1 Sumenep ini, masih setia melaksanakan tugas dan pengabdiannya dengan senang hati, meskipun ditugaskan di dua pulau terjauh di Kabupaten Sumenep, yakni Pulau Sapeken dan Masalembu yang merupakan daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).

Kini di usianya yang sudah 57 tahun tetap memiliki semangat yang kuat untuk tetap mengawal dan menjadi pedamping pembelajaran di beberapa lembaga atau sekolah yang menjadi binaannya.

Pihaknya juga berharap, instansi pembina dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemenristek) dapat melahirkan sebuah regulasi yang bersifat lex specialis untuk daerah 3T seperti wilayah kepulauan di Kabupaten Sumenep.

"Memang tidak mudah bagi seorang ASN bertugas di dua daerah tersebut, di samping keterbatasan sarana dan prasarana, dihadapkan pula dengan cuaca ekstrim yang sering kali dihadapi. Sehingga, tidak cukup hanya dengan semangat, namun diperlukan sebuah nyali yang tinggi jika sewaktu-waktu risiko datang," ujar Kifli, yang mendapatkan anugerah dari Presiden Republik Indonesia berupa Satyalancana Karya Satya, untuk kategori 30 tahun yang diserahkan langsung oleh Bupati Sumenep, Dr. Achmad Fauzi Wongsojudo MH, di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Kamis (12/09/2024).

Diakui, Kifli, jika dirinya selama puluhan tahun mengabdi di dunia pendidikan, suka duka dilaluinya dengan penuh kesadaran dan semangat untuk ikut mencerdaskan anak bangsa. Hingga beberapa penghargaan tingkat nasional diraihnya. 

Menurutnya, bertugas di daerah 3T diperlukan ketahanan fisik dan mental yang kuat mengingat perjalanan menuju tempat tugas tidak cukup dengan hitungan puluhan jam saja, terkadang sampai hitungan hari.

Sadar akan risiko sewaktu-waktu bisa terjadi kepada siapapun termasuk dirinya, namun mengabdi pada negara dan mencerdaskan anak bangsa di daerah terpencil harus selalu dilakukan secara totalitas untuk menjamin tercapainya mutu pendidikan di wilayah kepulauan. 

"Saya memiliki sebuah obsesi bahwa pelayanan dan pemerataan akses pendidikan untuk menuju Indonesia emas, bukan lagi monopoli mereka yang hanya berada di daerah perkotaan, sehingga tidak melahirkan dikotomi pendidikan di daerah terpencil dan perkotaan," tandasnya.

Untuk diketahui Kabupaten Sumenep yang terletak di ujung timur Pulau Madura Jawa Timur, memiliki karakteristik di bidang geografis. Dengan jumlah ratusan pulau yang ada, terbagi menjadi 27 Kecamatan di antaranya 7 kecamatan berada di wilayah kepulauan.

Ujung timur Kecamatan Sapeken, sedangkan ujung utara Masalembu. Dua kecamatan tersebut, masuk ke dalam kategori program Awan Penggerak, karena memiliki akses minim internet serta kondisi geografis dengan tingkat risiko tinggi. ( Ren, Fer )