Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 22-06-2024
  • 778 Kali

Perum Perhutani BKPH Madura Timur Siap Fasilitasi Petani Milenial Sumenep

Media Center, Sabtu (22/06) Perum Perhutani melalui Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Madura Timur siap memfasilitasi kegiatan petani milenial Sumenep di lingkungannya.

Demikian disampaikan Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Sumenep BKPH Madura Imam Syafi’i ketika menerima sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam kelompok petani milenial Sumenep di lahan persemaian petak 20, Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Sabtu (22/06/24).

"Kami sangat senang dan bangga bahwa ada anak muda yang masih peduli terhadap dunia pertanian dan siap memfasilitasi jika akan bekerja sama dengan Perum Perhutani," terangnya.

Ia berharap ketika bekerja sama dengan Perum Perhutani terkait pengelolaan hutan juga harus dilakukan secara konsisten.

"Asal konsisten, sebab sebelum-sebelumnya ada beberapa kelompok tani yang tidak konsisten mengelola hutan bersama," imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Imam Syafi'i yang juga menjabat sebagai Ketua PSN Perisai Putih Cabang Sumenep menghadirkan Ainur Rahman sebagai narasumber.

Ainur Rahman merupakan pegiat pertanian organik asal Pulau Kangean yang sedang menjalin kerjasama dengan Perum Perhutani BKPH Madura Timur.

Ainur bercerita awal muka dirinya terjun di pertanian organik berawal dari keprihatinan bahwa di setiap menyambut musim hujan, yang ada dalam pikirannya adalah pupuk dan pupuk.

"Kita perlu memangkas pemikiran ketergantungan terhadap penggunaan pupuk pabrikan, karena alam menyediakan segalanya," terangnya.

Ia juga menceritakan bagaimana hutan tetap subur meski tidak pernah dilakukan pemupukan.

Ainur berpesan agar petani milenial Sumenep tidak hanya punya teori, tapi harus banyak melakukan praktik nyata pertanian.

"Bertani harus sering-sering mencoba, mempraktekkan, berproses tanpa henti, karena bertani harus memiliki kesabaran lebih," pesannya.

Sementara itu Ketua Kelompok Petani Milenial Sumenep M. Ridwan menyampaikan terima kasih dan berharap anggotanya untuk lebih melek terhadap organik.

"Kita harus membuktikannya, bahwa organik lebih bagus dan lebih sehat ketika dikonsumsi," ucapnya.

(Miko, Han)