News Room, Sabtu ( 17/05 ) Banyaknya kendaraan bermotor (ranmor) di wilayah kepulauan Kabupaten Sumenep yang disinyalir bodong atau tanpa legalitas kepemilikan, maka Polres Sumenep mengambil tindakan tegas, dengan menggelar operasi di kepulauan. Sehingga aparat berhasil mengamankan puluhan ranmor yang legalitasnya tidak jelas. Kapolres Sumenep, AKBP Drs. Darmawan menerangkan, operasi itu bukan hanya dilakukan di wilayah kepulauan saja, tapi serentak di semua Polsek jajaran, baik daratan maupun kepulauan. Awalnya, operasi itu memang difokuskan di kepulauan, untuk membuktikan kebenaran mengenai adanya indikasi, jika kepulauan sebagai sarangnya ranmor bodong, yang selalu dipertanyakan oleh Polwil maupun Polda Jawa Timur. “Operasi kita intensifkan di kepulauan, tapi hasilnya seimbang antara daratan dan kepulauan. Ranmor di Kepulauan Kangean yang diamankan cuma 10 unit,†terangnya. Kapolres mengatakan, seandainya dari hasil operasi ini, yang dimulai sejak 3 hingga 18 Mei nanti, wilayah kepulauan menduduki posisi pertama dibandingkan wilayah daratan, maka secara otomatis akan dilakukan operasi besar-besaran, yang dilakukan terpusat. Yang ditekankan dalam operasi kali ini bukan dari kelengkapan surat-surat kendaraan, seperti halnya STNK dan SIM, tapi lebih memprioritaskan legalitas ranmor. Ketika operasi berlangsung hasilnya memang cukup banyak, karena ada yang lupa membawa STNK maupun SIM. Namun, setelah dibawa ke Polres, keesokan harinya pemilik ranmor datang ke Polres untuk mengambilnya dengan persyaratan yang sudah ditetapkan. “Kita bisa kembalikan ramnor itu, jika pemilik bisa menunjukkan STNK dan BPKB sebagai legalitas,†paparnya. Kapolres menjelaskan, munculnya asumsi di tingkat Polda Jatim yang menyatakan wilayah kepulauan Sumenep masih menjadi sarang ranmor, utamanya roda empat disebabkan adanya perbedaan data. Semisal di kepulauan Kangean, yang tercatat di Samsat Jawa Timur, jumlah ranmor di kepulauan itu mencapai 200 unit, tapi yang membayar pajak ke Samsat Sumenep hanya sekitar 50 saja. “Mungkin saja ranmor itu kebanyakan berasal dari luar Kota Sumenep, sehingga perlu dilakukan pendataan ulang,†ujarnya. Kapolres berencana, operasi itu akan dilakukan secara berkelanjutan, tapi masih menunggu hasil dari pelaksanaan operasi yang sedang berlangsung ini. ( Nita, Esha )