News Room, Senin ( 09/01 ) Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMPN I Sumenep diharapkan untuk proaktif mencari siswa dari keluarga miskin yang memiliki kemampuan dalam akademik, untuk menuntut ilmu di lembaganya. Drs. Kir Wahana, M.Pd Konsultan Direktur Pembinaan SMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, saat sosialiasi SBI di RSBI SMPN I Sumenep, Senin, mengatakan, sebagai sekolah bertatus RSBI sudah selaykanya SMPN I Sumenep memenuhi ketentuan untuk menampung 20 persen siswa miskin yang berprestasi dibidang akademik untuk menuntut ilmu dilembaganya. Sebagai langkah untuk memenuhi ketentuan 20 pesren siswa miskin yang mampu dalam akademik, harus aktif mencari siswa tersebut di wilayah Kabupaten Sumenep. ”Kalau memang perlu Kepala Sekolah RSBI SMPN I Sumenep meminta guru di jajarannya untuk mencari siswa miskin yang mampu dalam akademik, ke Sekolah Dasar dan kampung, untuk menuntut ilmu dilembaganya. Bahkan, meminta bantuan pengurus Komite Sekolah untuk juga mencari siswa miskin tersebut,”tegasnya. Kir Wahana menyatakan, dalam proses penjaringan siswa di RSBI SMPN I Sumenep siswa miskin tersebut harus mengikuti prosedur, sehingga siswa miskin yang mampu dalam akademik juga harus melalui seleksi yang sama dengan siswa lainnya. ”Karena dalam proses penjaringan siswa pada penerimaan peserta didik baru harus obyektif dan tidak ada prioritas bagi siswa manapun,”ungkapnya. Kir Wahana mengungkapkan, secara umum pelaksanaan RSBI seluruh Indonesia sebanyak 356 tidak gagal, mengingat sekolah yang berstatus RSBI banyak yang bagus. ”Jadi 356 sekolah tersebut yang terdiri dari 3 angkatan yakni tahun 2007, 2008 dan 2009 tidak gagal. Dan pemerintah saat ini, belum menentukan sekolah tersebut yang statusnya sudah menjadi SBI, karena prosesnya untuk berubah status selama 6 tahun,”imbuhnya. ( Yasik, Esha )