Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 23-11-2010
  • 696 Kali

Sangat Minim Minat Masyarakat, Sebagai TKI Ke Luar Negeri

News Room, Selasa ( 23/11 ) Minat masyarakat Kabupaten Sumenep yang ingin berkerja diluar negeri secara resmi sangat minim, buktinya, tahun ini masyarakat yang menjadi Tenaga Terja Indonesia (TKI) secara resmi hanya mencapai 5 orang saja. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumenep, Drs. H. Madani, M.Si mengatakan, masyarakat yang berangkat secara resmi (legal) mencari pekerjaan di luar negeri memang sangat sedikit jika dibandingkan dengan yang berangkat secara tidak resmi (ilegal). Berdasarkan data di instasinya, pada tahun ini, warga masyarakat yang menjadi TKI resmi hanya berjumlah 5 orang saja dan pada tahun 2009 lalu sebanyak 18 orang. Mereka berkerja di Tmur Tengah dan berangkat melalui PJTKI di Jakarta. ”Mayoritas masyarakat yang menjadi TKI secara resmi ini sasarannya ke Timur Tengah, yakni di Arab Saudi. Mereka berkerja sebagai pembantu rumah tangga bagi yang perempuan, dan bekerja sebagai supir untuk laki-lakinya,”tegasnya. H. Madani menyatakan, masyarakat yang menjadi TKI resmi dan berkeja di Timur Tengah itu berasal dari sejumlah Kecamatan, diantaranya, dari Kecmatan daratan, yakni Kecamatan Guluk-guluk, Lenteng, Ganding dan Kecamatan Pasongsongan, sedangkan Kecamatan kepulauan hanya dari Kecamatan Masalembu. Minimnya TKI yang berangkat secara resmi, karena kesadaran masyarakat yang masih kurang, dan mereka beranggapan menjadi TKI ilegal lebih besar pengahasilannya, Padahal, jika berangkat secara tidak resmi, keamanannya tidak terjamin dibandingkan yang berangkat secara resmi. ”Kami bersama pemerintah Propinsi Jawa Timur sudah melakukan sosialisasi di 3 Kecamatan daratan, yakni Pasongsongan, Rubaru dan Ambunten. Itu dilakukan sebagai upaya untuk menyadarkan masyarakat, agar tidak berangkat secara tidak resmi, jika ingin bekerja diluar negeri,”ungkapnya. ( Yasik, Esha )