Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 13-08-2011
  • 395 Kali

SDN Poreh Kecamatan Lenteng Menunggu Waktu Untuk Punah

News Room, Sabtu ( 13/08 ) Sepertinya beberapa lembaga pendidikan SDN disejumlah tempat di Sumenep terus tidak bisa bertahan dan terancam punah. Yakni, ketika setiap tahunnya terjadi kemerosotan jumlah siswa yang masuk disekolah yang dulunya dibangun dengan Intruksi Presiden (Inpres) RI tersebut. Disamping persoalan keberadaan infrastruktur bangunannya yang sudah banyak rapuh dimakan usia. “Terpaksa sejumlah sekolah tersebut dilakukan regrouping ke sekolah terdekat, agar siswa yang ada tetap bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara wajar. Begitu halnya yang terjadi kepada sejumlah sekolah dilingkungan UPT Pendidikan Kecamatan Lenteng yang satu-persatu mulai kekurangan siswanya. Seperti halnya yang terjadi di SDN Poreh Kecamatan Lenteng, setelah pelulusan Tahun Pelajaran (Tapel) 2010-2011, siswanya hanya tinggal 9 orang. Sebab, dalam 3 tahun terakhir sudah tidak ada lagi siswa yang mendaftarkan ke sekolah tersebut. Kepala SDN Poreh, Irwan Rasyidi menjelaskan, kondisi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir tidak bisa menerima siswa karena jumlahnya sangat sedikit. Dan dari pantauan yang ada banyak calon siswa yang lebih memilih Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang banyak bermunculan disekitarnya. “Kami tidak bisa berbuat banyak, karena kondisinya memang seperti itu, sebab tidak jauh dari sekolahnya sekitar hanya berjarak 4 hingga 5 meter sudah ada lembaga pendidikan MI,”ujarnya. Bahkan, pernah terjadi karena sangat dekatnya ada anak yang mendaftar ke sekolahnya, selang beberapa hari pindah lagi ke MI. Sehingga, terpaksa dengan jumlah siswa yang terbatas para guru tetap laksanakan tugas mengajar, sekalipun murid hanya tinggal 9 anak. Irwan mengaku sudah mencari solusi bersama komite untuk mengajak masyarakat untuk turut peduli terhadap sekolah yang sudah banyak meluluskan putra-putri bangsa. namun, harus menerima kenyataan sekolah sudah tidak menjadi harapan masyarakat kedepan. “Mudah-mudahan keadaan seperti ini tidak terjadi lagi disejumlah sekolah lainnya yang mungkin sudah dianggap kurang layak oleh masyarakat sebagai lembaga pendidikan, dibadingkan dengan keberadaan lemabag baru yang dengan mudah mendapat ijin.”pungkasnya. ( Ren, Esha )