Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 25-01-2011
  • 392 Kali

Sebanyak 5 Janda Desa Parsanga Ikuti Pelatihan Menjahit

News Room, Selasa ( 25/01) Dalam rangka memberdayakan masyarakat miskin di Desa Parsanga, khususnya para perempuan yang memiliki tanggungan, namun tidak memiliki keahlian ketrampilan apapun, diikutkan pelatihan menjahit yang dilaksanakan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) “Bahagia” Desa Parsanga. Menurut Ketua KSM “Bahagia”, Kusyulianti mengungkapkan, melalui pelatihan menjahit diharapkan para perempuan yang saat ini tidak memiliki kegiatan maupun ketrampilan, bisa memiliki keahlian. Dan, syukur jika keahlian yang dimiliki nanti bisa dijadikan lahan pekerjaan. “Meskipun orang yang bisa menjahit mungkin sudah banyak, namun tidak banyak yang menjadikan menjahit sebagai pekerjaannya,”ungkap janda 2 anak ini ketika pembukaan pelatihan, Selasa (25/01). Padahal, mungkin masih banyak peluang di beberapa pengusaha konveksi maupun usaha taylor yang membutuhkan pekerja sebagai penjahit. Bahkan, bisa membuka usaha taylor sendiri dirumah, sehingga bisa memberdayakan dirinya maupun tanggungannya, dan masyarakat sekitar. Sementara itu Unit Pengelola Sosial (UPS) Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) “Merpati” Desa Parsanga, Juhariyah menjelaskan, kegiatan pelatihan menjahit merupakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) tahun 2010 pada Bantuan Langsung Mayasarakat (BLM) I yang baru bisa dilaksanakan tahun ini. Peserta pelatihan sebanyak 5 orang yang kebetulan semuanya ditinggal mati /cerai suaminya (janda) dan terdaftar pada hasil pemetaan swadaya (PS) yang dilakukan LKM “Merpati “ Desa Parsanga sebelumnya. Peserta pelatihan memang sedikit, karena keterbatsan anggaran dari PNPM-MP sebesar Rp. 3.000.000,00 dan diharapkan bisa ditambah dana swadaya masyarakat minimal sebesar Rp. 250.000,00. “Mudah-mudahan kegiatan pelatihan yang sedikit ini bisa bermanfaat, minimal mereka bisa betul-betul memiliki keterampilan menjahit dan memotong berbagai model baju dengan masa pelatihan diagendakan 30 kali pertemuan,”pungkas Juhariyah. ( Ren, Esha )