News Room, Kamis ( 15/10 ) Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) di Kabupaten Sumenep pada akhir tahun 2011, mayoritas masing-masing Desa/Kelurahan penerima dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sudah melaksanakan kegiatan pembangunan Tridaya, yakni lingkungan, ekonomi dan sosial. Hanya saja, ada beberapa Desa yang belum merealisasikan kegiatannya karena persoalan adminitrasi maupun internal kebijakan di Desa. Karena itu melalui Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) yang ada di Desa diharapkan segera melaksanakan tahapan kegiatan, sehubungan dengan adanya tambahan dana untuk masing-masing Desa/Kelurahan di tahun 2011 ini. Askot Community Development (CD) PNPM-MP Kabupaten Sumenep, Drs. Slamet Sulehadi mengungkapkan, pihaknya berharap bagi lokasi yang belum melaksanakan kegiatan secepatnya memanfaatkan dana yang sudah tersedia, yakni BLM I sebesar 60 persen dari total dana BLM yang diperoleh masing-masing Desa/Kelurahan. “Syukurlah Desa yang sempat ada persoalan internal kebijakan antara LKM dan perangkat Desa sudah bisa terselesaikan dan tinggal melaksanakan kegiatannya,”ujarnya. Karena itu, pria asal Malang yang baru sebulan di Sumenep ini, berharap kepada para fasilitator kelurahan (Faskel) bisa lebih ekstra melakukan pendampingan agar tidak berdampak pada kegiatan PNPM-MP berikutnya. Sebab, kedepan dengan keberhasilan program pemberdayaan masyarakat ini banyak riward yang menunggu. Bahkan, Pemerintah Kabupaten Sumenep sudah melaksanakan Lomba BKM melalui dana channelling APBD Kabupaten Sumenep 2011, sehingga masing-masing Desa/Kelurahan dapat lebih giat melaksanakan program. Sehingga, diharapkan lebih dapat menyentuh masyarakat ditingkatkan paling bawah. “Bahkan, kalau bisa ada Desa/Kelurahan di Sumenep yang terjaring lokasi penataan lingkungan berbasis komunitas (PLPBK), dengan mendapat dana Satu Milyar. Sebab, di Madura baru ada satu Desa di Kabupaten Pamekasan yang mendapat PLPBK tersebut,”pungkasnya. ( Ren, Esha )