News Room, Sabtu ( 18/09 ) Perhatian dari Dinas Pendidikan maupun harapan berbagai kalangan untuk mengefektifkan masuk sekolah, khususnya bagi sekolah di kepulauan mendapat respon positif dari kalangan guru yang bertugas di kepulauan. Hal tersebut untuk lebih memberikan citra positif bagi dunia pendidikan di Sumenep yang selama ini banyak disorot berbagai kalangan. Salah satunya seperti ditekadkan keluarga besar SMP Negeri 3 Sapeken, yang masih haru menempuh perjalan laut dengan perahu kecil diujung timur Pulau Sapeken. Kepala UPT SMPN 3 Sapeken, Abdul Kifli, S.Pd mengungkapkan, pihaknya sebelumnya juga sudah me-warning para guru yang ada didaratan untuk kembali melaksanakan tugas sebagaimana mestinya setelah libur lebaran tahun ini, sehingga semangat siswa untuk menuntut ilmu tetap menyala seperti halnya semangat para guru untuk mencerdaskan anak bangsa ini. “Kami tekankan kepada para guru dan saya sendiri memang akan berangkat hari ini, Sabtu (18/09), sehingga jika tidak ada aral yang menghalang hari Senin (20/09) yang merupakan awal masuk siswa, para guru sudah berada tempat,”ujar Kifli. Ditambahkan, tekad dirinya dan para guru yang ada di lokasi pengeboran migas Pagerungan itu, tidak ingin menyia-nyiakan amanah dan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat dan negara ini. Apalagi sekolahnya juga sudah memiliki sarana dan prasarana yang tidak kalah dengan daratan, sehingga jika sampai ditinggal dan disia-siakan akan menghianati amanah yang diberikan, dan sarana yang ada menjadi mubadzir. Disamping itu tegas Kifli, sebagai top menejer di UPT SMPN 3 Sapeken ini, dirinya menginginkan sekolahnya tidak hanya menuntut sarana dan prasarana yang menjadi kebutuhan guru dan siswa. Namun, juga dapat membuktikan apa yang sudah diupayakan selama ini tidak disia-siakan dan betul-betul dapat dipertanggung jawabkan. Tidak hanya ketika ada kunjungan maupun pengawas yang datang seolah-olah sekolahnya mempersiapkan segala sesuatunya. Namun, kesehariannya rutinitas belajar mengajar di sekolahnya harus tetap sama dengan daratan. Meskipun diakui, karena berbagai kepentingan adminitrasi dan macam-macam kegiatan yang berkenaan dengan adminitrasi sekolah dan sebagainya yang harus dihadiri dan diurus di Dinas Pendididkan dan sebagainya, dirinya dan guru yang ditunjuk memang harus bolak-balik daratan-kepulauan yang jarak tempuhnya secara estafet dan sangat melelahkan. Bahkan, terkadang masih harus menunggu jadwal pemberangkatan kapal, cuaca dan sebagainya. “Doakan, kami bisa sampai dengan selamat ke tempat kerja dan pengabdian kami, serta bisa melaksanakan amanah sebagai pengabdi bangsa. Dan dari apa yang kami perbuat akan lahir anak-anak bangsa yang berbudi pekerti baik, cerdas dan berguna bagi bangsa dan negara,”pungkasnya. ( Ren, Esha )