News Room, Kamis ( 19/03 ) Sorotan keterpurukan sektor pendidikan di Kabupaten Sumenep terus bermunculan. Malah banyak yang menilai sejak lima tahun terakhir belum ada perubahan yang signifikan yang dirasakan langsung oleh masyarakat Sumenep.
Terbukti masih banyak warga Sumenep yang buta aksara. Bahkan untuk persoalan buta aksara Kabupaten Sumenep menduduki peringkat ke dua se Jawa Timur dan ke tiga se Indonesia.
Selain SDM pendidik kurang, juga fasilitas pendidik yang tidak mendukung, sebab masih banyak sekolah dibiarkan rusak.
Padahal pemerintah telah mencanangkan pengalokasian anggaran sebanyak 20 persen, namun belum mampu menjawab segala persoalan pendidikan, utamanya di daerah-daerah yang terpencil.
Hal tersebut disampaikan Aktivis Dunia Pendidikan, Zaitur Rohim, kepada News Room, Kamis (19/03).
Menurut Rohim, pendidikan di Sumenep belum tampak prestasi khasnya. Sebab bila diamati tidak ada rencana strategis yang dirancang secara sistematis.
Meskipun ada prestasi di bidang pendidikan sifatnya kondisional (faktor alamiah) namun di bidang kekeluargaan Sumenep sudah sangat harmonis. ( JuP-01, Fer )