News Room, Senin ( 14/01 ) Memasuki minggu kedua Januari 2008 harga kedelai, baik lokal maupun impor terus mangalami kenaikan, untuk kedelai lokal naik hingga mencapai 87,50 prosen, sedangkan kedelai impor 77,78 prosen. Menurut salah seorang pemilik Toko Jujur di Pasar Anom Baru Sumenep, H. Herman, harga kedelai di pasaran saat ini memang naik yang sebelumnya harga kedelai lokal sebesar Rp. 4.000,00 naik menjadi sebesar Rp. 7.500,00 per-kilogramnya. Sedangkan harga kedelai impor dari Rp. 4.500,00 naik menjadi sebesar Rp. 8.000,00 per-kilogramnya. Bahkan, naiknya harga kedelai tersebut berimbas kepada makin turunnya daya beli masyarakat dan saat ini stok kedelai juga menipis. H. Herman menerangkan, faktor utama penyebab menipisnya stok kedelai saat ini disebabkan oleh terlambatnya pengiriman, akibat masih buruknya cuaca dilautan. Pengadaan kedelai impor, biasanya per-hari mencapai 1 ton atau 1.000 kilogram, namun saat ini stok kedelai impor itu hanya mencapai 2 kwintal atau 200 kilogram. Sementara itu, Kepala Bidang Bina Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kabupaten Sumenep, Erfandi, membenarkan jika harga kedelai naik hingga mencapai 87,50 prosen. Kenaikan harga kedelai itu sebetulnya sudah terjadi sejak Desember 2007 lalu, namun kenaikan itu belum terasa. Erfandi menjelaskan, setelah kenaikan harga kedelai terus terjadi dan mencapai puncaknya saat ini, akhirnya masyarakat mengeluh, utamanya pemilik pabrik tahu dan tempe. ( Nita, Esha )