Media Center, Selasa ( 28/01 ) Sejarah masih banyak yang tidak ditulis. Sebabnya pun beragam, ada warna kepentingan yang sifatnya abstrak, juga karena kurang referensi, serta salah satu sebabnya banyak sumber saksi sejarah yang sudah tiada.
Untuk Sumenep, seperti yang diketahui, sejarahnya sebatas babad dan tulisan-tulisan berserakan. Kendati ada yang berbentuk buku, masih perlu dikemas lebih apik lagi.
“Apik di sini tentunya bukan sampul atau kertasnya yang bagus. Namun isinya ya dikaji bersama,” kata RB Ja’far Shadiq, anggota Komunitas Ngopi Sejarah (Ngoser) pada Media Center, Selasa (28/01/2020).
Menurut Ja’far salah satu yang sulit untuk dicari ialah tulisan tokoh-tokoh awal Sumenep secara utuh. “Yang ada kan masih sepotong-sepotong. Sebatas disinggung namanya, atau selebihnya sebagai apa dan wafat tahun berapa,” katanya.
Salah satu tokoh yang belum ditulis secara utuh, menurutnya, ialah Sultan Abdurrahman. Tokoh yang hingga kini selalu menjadi buah bibir orang-orang Sumenep.
“Jangankan ditulis, haulnya saja tak pernah diperingati secara khusus. Semuanya bangga ketika bicara Sultan, tapi sebatas di bibir saja. Ditiru saja tidak. Padahal beliau itu bahkan dipuja dan dijadikan rujukan tokoh asing. Seperti Rafflesh misalnya,” kata RP Zainal Abidin Amir, salah satu pemerhati sejarah tentang Sumenep awal.
Menurut Zainal sudah saatnya Sumenep memiliki literatur-literatur seputar para tokoh besar Sumenep. Lengkap dengan kajian-kajian ilmiahnya.
Yang dikatakan Zainal diapresiasi oleh Ahmad Roziqi, salah satu peminat sejarah di Sumenep. Ia mengaku hampir tidak menemukan refrensi utuh mengenai tokoh-tokoh besar di Sumenep. “Khususnya yang saya butuhkan. Kalau semisal Aria Wiraraja contohnya, ya sudah banyak ya. Di internet mungkin ada yang mengupasnya. Yang lain ini yang sulit, karena memang sepertinya tidak ada,” katanya.
Sementara itu, Ja’far narasumber sebelumnya mengatakan bahwa hal itu (penulisan buku tokoh; red) harus ada yang memantik. Karena langkah besar itu menurutnya dimulai dari langkah kecil. “Insya Allah nanti Ngoser yang akan memulainya,” ujarnya, optimis. ( Han, Fer )