Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 03-02-2009
  • 287 Kali

Tak Ada Armada Laut, Warga Masalembu Mulai Makan Gaplek

News Room, Selasa ( 03/02 ) Cuaca buruk yang kembali melanda perairan Pulau/Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep, membuat warga di 4 desa terancam krisi pangan. Sebab, mereka kehabisan stok 9 bahan pokok (Sembako), sehingga sebagian kecil mulai makan gaplek. Sementara, KMP Dharma Bahari Sumekar (DBS) I yang dipersiapkan untuk mengisi angkutan laut setelah keperintisan habis masa kontraknya tidak mampu mengarungi laut jawa ditengah ketinggian ombak yang mencapai 5 meter. Salah seorang tokoh masyarakat Pulau Masalembu, Maktuf Syarif, mengatakan, stok sembako sudah habis. “Untuk memenuhi kebutuhan hidup, warga di 4 Desa (Masalima, Karamian, Sukajeruk dan Desa Masakambing) mulai makan gaplek dan dicampur sisa nasi kering (Aking),”ujarnya. Untuk itu, dia meminta pemerintah agar secepatnya melakukan penanganan serius dengan mendistribusikan sembako. Sebab, jika dibiarkan akan timbul persoalan baru ditengah kehidupan masyarakat Pulau/Kecamatan Masalembu yang berjarak 112 mil dari Pelabuhan Kalianget, Sumenep. Hal senada juga dilontarkan anggota DPRD Kabupaten Sumenep, Tuan Mohammad Yusuf. Menurut Anggota Dewan Asal Masalembu ini, warga Masalembu kehabisan sembako dan kondisinya sangat kritis. “Jadi, pendistribusian sembako ke Masalembu perlu penanganan khusus. Kalau cuaca laut tetap memburuk, alternatifnya dengan mendistribusikan menggunakan transportasi udara atau pesawat,”kata Mohammad di kantornya, Jalan Trunojoyo, Selasa (03/02). Sementara, Kepala Administrator Pelabuhan Kalianget, Abd. Rachim mengatakan, hingga saat ini perairan Pulau Masalembu tidak aman untuk pelayaran. “Ketinggian ombak masih berkisar 4 sampai 5 meter. Makanya, dalam waktu yang tidak ditentukan, pelayaran ke Masalembu ditutup,”tegas Abd. Rachim pada wartawan di kantornya, Jalan Pelabuhan Kalianget, Sumenep, Selasa (3/2/2009). Bahkan pelayaran ke sejumlah pulau lainnya, termasuk ke Pulau Kangean dan Sapeken yang dilayani KMP Dharma Bahari Sumekar (DBS) I juga gagal berangkat karena ombak kembali mengganas. Pelayaran ke Sapeken dan Kangean, sejak kemarin dan hari ini berisiko bagi keselamatan manusia. Sedangkan pelayaran ke Masalembu sudah 26 hari tidak dilalui kapal laut karena berbahaya. ( Nita, Esha )